Media Pembelajaran Berbasis E-Learning

Berikut ini adalah berkas mengenai Media Pembelajaran Berbasis E-Learning. Download file format PDF.

 Berikut ini adalah berkas mengenai Media Pembelajaran Berbasis E Media Pembelajaran Berbasis E-Learning
Media Pembelajaran Berbasis E-Learning

Media Pembelajaran Berbasis E-Learning

Pada berkas ini membahas tentang penerapan model pembelajaran yang dapat berkesinambungan dan memberikan pengaruh positif dalam pelaksanaannya. Berkaitan dengan pembelajaran, pemanfaatan teknologi informasi dalam hal ini e-learning diperlukan tidak hanya pendidik yang terampil memanfaatkan teknologi serta teknologi untuk pembuatan bahan ajar, akan tetapi diperlukan suatu rancangan agar dapat melaksanakan pembelajaran dengan efektif.

Dalam sebuah rancangan pembelajaran terdapat suatu proses untuk memandu pelaku untuk mendesain, mengembangkan, menerapkan konten e-learning dengan memanfaatkan infrastruktur dan aplikasi e-learning yang tersedia. Pada tahap selanjutnya dalam implementasi e-learning terdapat tahap evaluasi yang dimanfaatkan untuk merevisi atau penyesuaian terhadap tahap-tahap sebelumnya. Desain instruksional merupakan proses dinamis yang dapat berubah-ubah sesuai dengan informasi dan evaluasi yang diterima bertujuan untuk meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Bab ini selanjutnya akan membahas lebih detail tentang media pembelajaran berbasis e-learning, diantaranya meliputi.
  1. Pemanfaatan Media E-Learning
  2. Teknologi Penunjang E-Learning
  3. Pengajaran Berbasis Web
  4. IT Pembelajaran Berbasis Multimedia

Pemanfaatan Media E-learning
E-Learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. Sebagian besar beransumsi bahwa elektronik yang dimaksud disini lebih diarahkan pada penggunaan teknologi komputer dan internet. Melalui komputer, siswa dapat belajar secara individual baik secara terprogram maupun tidak terprogram. 

Secara tidak terprogram siswa dapat mengakses berbagai bahan belajar dan informasi di internet menggunakan fasilitas di internet seperti mesin percari data (search engine). 

Secara bebas siswa dapat mencari bahan dan infomasi sesuai dengan minat masing-masing tanpa adanya intervensi dari siapapun. Sebagian user komputer juga sering dimanfaatkan untuk hiburan seperti bermain game, namun demikian hal tersebut tidak dapat dihindari sebab penggunaan media elektronik terutama internet bebas digunakan.

Internet juga dapat digunakan secara terprogram, salah satunya dengan program e-learning. Pada program ini sekolah atau pihak penyelenggara menyediakan sebuah situs / web e-learning yang menyediakan bahan belajar secara lengkap baik yang bersifat interaktif maupun non interaktif. Kegiatan siswa dalam mangaskses bahan belajar melalui e-learning dapat dideteksi dari apa yang mereka pelajari, bagaimana prosesnya, bagaimana kemajuan belajarnya, berapa skor hasil belajarnya dan lain sebagainya. Di indonesia pada umumnya masih bersifat blendded e-learning, yaitu e-learning bukan alat pelengkap dari pembelajaran konvensional. Perkembanagn teknologi komunikasi dan informasi telah membuka kemungkinan yang luas untuk dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan. Hal ini disebabkan pesatnya teknologi komunikasi dan informasi yang sudah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia.

Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer. Teknologi pembelajaran terus berkembang. Namun pada prinsipnya teknologi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: technology based learning dan technology based web-learning. Technology based learning ini pada prinsipnya terdiri dari audio information technologies dan video information technologies. Sedangkan technology based web-learning pada dasarnya adalah data information technologies

Media yang diharapkan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah berupa internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan siswa sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Kondisi yang harus mampu didukung oleh internet tersebut terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, yang kalau dijabarkan secara sederhana, bisa diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu siswa dalam memeperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut. Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan evaluasi (Boettcher 1999). 

Teknologi Penunjang E-learning
E-learning merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan didukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning mempunyai ciri-ciri, antara lain (Mayer, 2008) menyebutkan beberapa hal, diantaranya 1) memiliki konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran; 2) menggunakan metode instruksional, misalnya penyajian contoh dan latihan untuk meningkatkan pembelajaran; 3) menggunakan elemen-elemen media seperti kata-kata dan gambar-gambar untuk menyampaikan materi pembelajaran; 4) memungkinkan pembelajaran langsung berpusat pada pengajar (synchronous elearning) atau di desain untuk pembelajaran mandiri (asynchronous elearning); 5) membangun pemahaman dan ketrampilan yang terkait dengan tujuan pembelajaran baik secara perseorangan atau meningkatkan kinerja pembelajaran kelompok.

Sedangkan menurut Rusman dkk (2011) e-learning memiliki karakteristik, antara lain (a) interactivity (interaktivitas); (b) independency (kemandirian); (c) accessibility (aksesibilitas); (d) enrichment (pengayaan). E- learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas.

E-learning merupakan sebuah bentuk kemajuan teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan. Istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai bentuk usaha untuk membuat sebuah transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah atau perguruan tinggi ke dalam bentuk digital yang dijembatani teknologi internet. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi akan berjalan efektif jika peran pengajar dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator pembelajaran atau memberikan kemudahan pembelajar untuk belajar bukan hanya sebagai pemberi informasi. Proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi merupakan bimbingan dari pengajar untuk memfasilitasi pembelajaran pembelajar yang efektif (Munir, 2009).

Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering dipakai pada pendidikan jarak jauh (distance education), dimasudkan agar komunikasi antara peserta didik dan guru bisa terjadi dengan keunggulan teknologi e-learning ini. Menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu email, mailing list (milis), news group, dan world wide web (WWW).

Rosenberg (2001) mengkatagorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning. Pertama, e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi. Kedua, e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. Ketiga, e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradigma tradisional dalam pelatihan.

Dengan demikian karakteristik e-learning dapat disimpulkan, antara lain 1) dapat digunakan sebagai jasa teknologi, di mana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi jarak dan tempat; 2) memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer networks); 3) menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials) yang dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya; 4) memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Pembelajaran yang efektif adalah yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal dalam proses pembelajarannya sebagai alat bantu. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran adalah dengan memanfaatkan e-learning. Dengan demikian pendayagunaan ICT untuk pendidikan menjadi demikian penting, baik dalam rangka penyiapan tenaga ICT yang andal maupun mendukung proses pembelajaran tatap muka atau jarak jauh. Upaya tersebut diharapkan akan mampu menutup jurang kesenjangan digital, yang pada gilirannya diharapkan akan mampu meningkatkan daya saing bangsa dalam rangka meningkatkan perekonomian negara dan SDM yang handal. Contoh kongkrit dalam pendayagunaan ICT adalah proses belajar dikelas yang menggunakan internet sebagai media pembelajaran sebagai media yang diharakan akan menjadi bagian suatu proses belajar di sekolah, internet diharapkan mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antar guru dengan siswa. Kondisi yang perlu didukung oleh internet berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, yaitu sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukakan untuk mengajak siswa mengerjakan tugas-tugas dan membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut. (Boettcher 1999). 

Ironisnya, guru masih sedikit sekali menggunakan media internet ini sebagai media pembelajaran, kemungkinan disebabkan kurang pahamnya guru mengoperasikan komputer, sehingga timbul rasa keminderan dalam diri seorang guru untuk mengajak siswanya belajar dengan menggunakan media internet, padahal mau tidak mau kita tidak munkin terhindar dari teknologi komunikasi dan informasi. Banyak hal yang dapat dilakukan seorang guru agar mampu menyesuaikan diri dalam era pembelajaran yang semakin canggih, terutama manggunakan media internet. Kompetensi guru harus lebih ditingkatkan, misal dengan mengikuti pelatihan yang berbasis komputer, kursus-kursus, dan sekolah agar lebih tanggap untuk mengirim guru-gurunya mengikuti pelatihan-pelatihan, baik yang diselenggarakan oleh dinas pendidikan maupun sekolah-sekolah lain, dan memberikan kesempatan yang sama kepada guru-guru untuk dapat lebih aktif dalam mengikuti pelatihan yang berbasis komputer, serta mengadakan pelatihan komputer secara internal dilingkungan sekolah masing- masing. Bila hal itu dapat kita lakukan mudah-mudahan dapat mengurangi jumlah guru yang sangat alergi terhadap komputer dan dapat melakukan proses belajar dikelas dengan menggunakan media internet. Institusi pendidikan yang menyelenggarakan pembelajaran berbasis internet biasanya menggunakan web encaned course, yaitu pemanfaatan internet sebagai penunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama web life course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka dikelas antara guru dengan siswa. 

Sekolah merupakan sebuah sistem yang tidak dapat dipisahkan antara sub-sistem dengan sub sistem lainnya yaitu meliputi pihak sekolah, pemerintah daerah dan pemerintah pusat, komite sekolah, dan peran masyarakat. Sekolah yang ingin memanfaatkan internet sebagai media embelajaran harus bisa diberi otonomi dan keluwesan-keluwesan yang lebih besar dalam mengelola sumber daya pendidikan di sekolah tersebut. Karena walau bagaimanapun kita tidak bisa terhindar dari globalisasi yang salah satunya adalah meningkatnya pembelajaran teknologi komunikasi dan informasi. Dengan demikian, terlihat bahwa media lain yang selama ini telah dipergunakan sebagai media pendidikan secara luas, internet juga mempuyai peluang yang tak kalah besarnya, dan bahkan mungkin karena keunikanya yang bisa mengakses segala informasi dari penjuru dunia. Internet bisa menjadi media pembelajaran yang paling terkemuka dan dipergunakan secara luas di sekolah-sekolah, terutama sekolah yang berstandar Nasional dan Sekolah Berstandar Internasioanal.

Pengajaran Berbasis Web
Menurut Clark (1996), WBI adalah pengajaran individual yang dikirim melalui jaringan komputer umum atau pribadi dan ditampilkan oleh web browser. Oleh karena itu kemajuan WBI akan terkait dengan kemajuan teknologi web (perangkat keras dan perangkat lunak) maupun Pertumbuhan jumlah situs-situs web di dunia yang sangat cepat. Kemajuan perangkat keras ditandai dengan pemakaian teknologi ATM (asynchronous transfer mode) dan serat optis yang memungkinkan transfer data yang besar dan cepat.

Disamping itu perkembangan WBI juga dipacu oleh besarnya keuntungan yang didapat bila dibanding dengan media pengajaran lainnya. Pemanfaatan internet dalam WBI ini mampu mendorong perkembangan universitas terbuka atau pembelajaran jarak jauh, karena WBI dianggap paling murah dibanding CAI/CBI, siaran radio, kaset video, dan lainnya. Dengan WBI ini belajar tidak lagi terikat dengan waktu dan ruang tentunya.

Dalam web bisa diperoleh informasi video dan suara sekaligus teks dan gambar serta dimungkinkan komunikasi interaktif dari berbagai sumber informasi di seluruh dunia. Di samping itu, menurut McManus (1995) ternyata jaringan internet bukanlah semata-mata suatu media, tetapi lebih dari itu juga merupakan pemberi materi dan sekaligus materinya. Seorang dosen yang mengajarkan suatu topik tertentu melalui web akan dengan mudah menghubungkannya dengan situs-situs web yang berkaitan dengan topik tersebut. Seperti halnya dalam program belajar jarak-jauh lainnya, tidak ada suatu cara untuk menjamin bahwa orang yang duduk mengerjakan soal-soal di depan komputer yang letaknya jauh di belahan bumi sana adalah mahasiswa yang telah terdaftar. Karena sifat internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya mahasiswa dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumbar belajar apat teratasi.

Perkembangan IT bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Indonesia baru memasuki tahap mempelajari pengembangan dan penerapan IT untuk memasuki milenium ketiga ini. Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi bidang pendidikan. Setiap sistem sekolah dikembangkan moderat terhadap teknologi untuk mereka belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Dan teknologi informasi menjadi kunci menuju sekolah masa depan yang lebih baik.

Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alas an untuk mendukung pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang sering kali tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan IT di bumi nusantara, sebab IT yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan sesegera mungkin di Indonesia.

Pesatnya perkembangan IT, khususnya internet, memungkingkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic univercity. Pengembangan e-university bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet.

Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya. 

IT Pembelajaran Berbasis Multimedia
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi belajar. Masalah umum yang sering dihadapi oleh peserta didik khususnya siswa masih cukup banyak yang belum dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan prestasi belajar tersebut mengalami kegagalan dalam bidang akademik baik faktor-faktor yang berada dalam diri siswa maupun faktor-faktor yang berada diluar diri siswa seperti tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya motivasi belajar, cara belajar yang kurang efektif, minimnya frekuensi dan jumlah waktu belajar, tingkat disiplin diri yang rendah, media belajar atau bahan ajar yang masih kurang disediakan pihak sekolah dan sebagainya.

Demi mencapai prestasi belajar yang memuaskan tersebut dengan sistem pendidikan yang semakin maju dan didukung juga perkembangan teknologi. Teknologi multimedia telah menjanjikan potensi besar dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi, menyesuaikan informasi dan sebagainya. Pembelajaran berbasis multimedia menjadi semakin umum. Meskipun memiliki keterbatasan,dan tentu tidak harus dilihat sebagai pengganti untuk face-to-face interaksi, itu memang memiliki banyak keuntungan untuk pengembangan guru profesional.

Multimedia juga menyediakan peluang bagi pendidik untuk mengembangkan teknik pembelajaran sehingga menghasilkan hasil yang maksimal. Demikian juga bagi peserta didik, dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah untuk menentukan dengan apa dan bagaiamana siswa dapat menyerap informasi secara cepat dan efisien. Sumber informasi tidak lagi terfokus pada teks dari buku semata-mata tetapi lebih luas dari itu. 

Kemampuan teknologi multimedia yang semakin baik dan berkembang akan menambah kemudahan dalam mendapatkan pengetahuan siswa.

Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu seseorang harus berkelana jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitihan dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui internet, vi email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharing dan mailing list. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi, diharapkan di masa depan virtual university sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif di dunia pendidikan.

Ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan Seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. Apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa cyber law belum diterapkan pada dunia hukum di Indonesia.

Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomuniksai, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara personal komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia diberbagai tempat di Indonesia. untuk itu perlu dipikirkan akses ke internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses internet dapat diperbesar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet. Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga pada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. 

Rangkuman
  1. WBI adalah pengajaran individual yang dikirim melalui jaringan komputer umum atau pribadi dan ditampilkan oleh web browser. Oleh karena itu kemajuan WBI akan terkait dengan kemajuan teknologi web (perangkat keras dan perangkat lunak) maupun Pertumbuhan jumlah situs-situs web di dunia yang sangat cepat. Kemajuan perangkat keras ditandai dengan pemakaian teknologi ATM (asynchronous transfer mode) dan serat optis yang memungkinkan transfer data yang besar dan cepat.
  2. Tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning. 1) e-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi; 2) e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet; 3) e-learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli paradigma tradisional dalam pelatihan.
  3. Dalam prakteknya e-learning memerlukan bantuan teknologi. Karena itu dikenal istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer; dan computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer.
  4. Ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini. Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya.

    Download berkas mengenai Media Pembelajaran Berbasis E-Learning

    Selengkapnya mengenai Media Pembelajaran Berbasis E-Learning ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Download File:

    Buku Teknologi, Informasi dan Komunikasi (Prinsip dan Aplikasi dalam Studi Pemikiran Islam)


    Demikian yang bisa kami sampaikan berkas mengenai Media Pembelajaran Berbasis E-Learning. Semoga bisa bermanfaat.

    Sumber https://www.berkasedukasi.com/

    Belum ada Komentar untuk "Media Pembelajaran Berbasis E-Learning"

    Posting Komentar

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel