Latihan Fisiotherapi Bagi Insan Stroke
Stroke adalah gangguna pada fungsi syaraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang menuju salah satu bagian dari otak mengalami penyumbatan atau pada saat sebuah pembuluh darah yang ada dalam otak atau dekat otak pecah. Gangguan aliran darah dalam otak biasanya terjadi begitu cepat hanya beberapa jam saja syaraf organ tubuh yang terganggu sudah terasa sulit untuk digerakkan.
Definisi menurut WHO: stroke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam akibat gangguan aliran darah otak
Menurut Neil F Gordon: stroke adalah gangguan potensial yang fatal pada suplai darah bagian otak. Tidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang dibutuhkan pada otak dan otak dalah pusat control system tubuh termasuk perintah dari semua gerakan fisik.
Dengan kata lain stroke merupakan manifestasi keadaan pembuluh darah cerebral yang tidak sehat sehingga bisa disebut juga “cerebral arterial disease” atau “cerebrovascular disease”. Cedera dapat disebabkan oleh sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah, sumbatan dan penyempitan atau pecahnya pembuluh darah, semua ini menyebabkan kurangnya pasokan darah yang memadai
Pada kondisi Gangguan Pembuluh Darah Otak atau Stroke, problem yang sering timbul oleh pasien biasanya :
1. Adanya kelemahan otot pada bagian anggota gerak tubuh yang terkena
2. Adanya gangguan keseimbangan
3. Adanya gangguan postur
4. Adanya gangguan pernafasan
5. Adanya atropi.
6. Adanya gangguan kemampuan fungsional
Latihan Fisiotherapi stroke adalah program pemulihan pada kondisi stroke yang bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien stroke, sehinga mereka mampu mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Program rehabilitasi ini bisa dibilang merupakan program yang tidaklah mudah, karena setelah stroke terkadang menyisakan kelumpuhan terutama pada sisi yang terkena, timbul nyeri, subluksasi pada bahu, pola jalan yang salah dan masih banyak kondisi yang perlu dievaluasi oleh fisioterapis.
Beberapa Latihan Fisiotherapi untuk memulihkan kondisi fisik bagi insan strok adalah sebagai berikut:
1. Latihan Aerobik
Para fisioterapis sering merekomendasikan latihan aerobik yang mampu menunjukkan manfaat yang signifikan bagi mereka yang menderita ketidakmampuan ringan atau sedang setelah terkena serangan stroke menurut sebuah studi pada jurnal Clinical Rehabilitation (Rehabilitasi Klinis). Latihan aerobik yang mungkin disarankan meliputi latihan berjalan, latihan melangkah, latihan berlari, atau latihan berbaris. Latihan mengayuh pada sebuah sepeda statis sangat berguna untuk pasien pasca serangan stroke yang memiliki keseimbangan yang kurang.
2. Latihan Rentang Gerak
Fleksibilitas sendi atau rentang gerak tubuh pada pasien pasca stroke sering berkurang setelah terkena serangan stroke sehingga menyebabkan rasa sakit dan kehilangan fungsi menurut Merck Manuals Online Medical Library. Ada tiga macam latihan rentang gerak (range of motion atau ROM) yang meliputi latihan aktif yang membuat pasien harus menggerakkan anggota tubuhnya sendiri. Latihan aktif asistif melibatkan latihan menggerakkan anggota tubuh pasien dengan bantuan dari terapis. Selama latihan rentang geraj pasif, seorang terpis akan menggerakkan anggota tubuh pasien ketika pasien tidak bisa menggerakkan anggota tubuh mereka sendiri.
3. Latihan Koordinasi
Serangan stroke sering berdampak pada keseimbangan dan koordinasi tubuh pasien pasca serangan stroke. Latihan bisa dilakukan untuk meningkatkan keseimbangan tubuh pasien pasca stroke dan meningkatkan fungsi sehari-hari seperti berjalan, duduk, atau membungkuk. Sebagai contoh latihan keseimbangan, pasien berdiri dan memindahkan bobot tubuh dari satu kaki ke kaki yang lain. Latihan koordinatif untuk pasien pasca stroke ini mengutamakan pada aktivitas yang melibatkan lebih dari satu sendi maupun otot seperti mengangkat sebuah benda menurut Merck. Berjalan di atas treadmill juga boleh dicoba.
4. Latihan Penguatan
Selain berdampak pada keseimbangan dan koordinasi tubuh pada pasien pasca stroke, serangan stroke umumnya juga menyebabkan melemahnya otot, kejang urat, dan juga rasa sakit. Latihan kekuatan dengan menggunakan beban yang ringan, pembalut resistensi, maupun peralatan jenis lain bisa membantu membangun kembali otot yang melemah dan meningkatkan fungsi otot tersebut. Menurut laporan dari Reuters, sempat ada kekhawatiran bahwa latihan kekuatan justru bisa membuat kejang otot dan rasa sakit yang bertambah buruk. Akan tetapi, hal ini tidak didukung oleh sebuah review dari beberapa studi.
5. Latihan menggenggam Bola
Sering saya temui dalam kehidupan sehari-hari, seorang. Penderita stroke yang diminta latihan meremas-remas bola, baik itu bola karet berduri, bola Golf,bola Pingpong sampai bola Tenis. Bahkan mereka begitu telaten dengan membawa bola tersebut kemanapun mereka pergi. Namun banyak juga penderita Stroke yang justru mengalami kekakuan pada jari2 tangan yang dilatih dengan meremas-remas bola.
Gambarannya seperti jari-jari yang mencengkeram dan sulit diluruskan. akibatnya fungsi jari dan tangan secara keseluruhan menjadi sangat terbatas bahkan menjadi tidak berfungsi sama sekali. Jangankan untuk memegang atau bersalaman, meluruskan jari-jemarinya saja tidak bisa. Ini namanya penderita stroke yang pulih dengan kecacatan. Kenapa bisa begitu…? Sebenarnya latihan meremas-remas bola itu tidak salah, karena memang ditujukan untuk melatih kekuatan menggenggam jari-jemari dan telapak tangan. tetapi bila tidak diimbangi dengan latihan membuka jari-jemari dan telapak tangan maka akibatnya jari jemari tersebut akan menjadi kaku dan mapan dalam bentuk menekuk ke dalam sehingga telapak tangan tak bisa di buka. Perlu kita pahami bahwa kedua anggota gerak atas kita, mulai dari bahu sampai jari - jari , dalam menjalankan tugasnya lebih banyak melakukan gerakan yang mendekatkan obyek kearah tubuh kita, atau gerakan meraih untuk mendekatkan, sehingga otot2 yang berfungsi mendekatkan obyek kearah tubuh (otot2 flexor) menjadi lebih dominan dibanding otot2 untuk menjauhkan obyek (otot extensor). Oleh karena itu otot flexor menjadi lebih dominan dibanding otot extensor. Sehingga pada penderita stroke yang notabene sistem persarafan otak yang mengatur keseimbangan kekuatan otot flexor dan ekstensor mengalami gangguan, akan menyebabkan dominasi otot flexor yang tak terkendali, sehingga tanpa intervensi apapun gambaran jari jemari penderita stroke akan cenderung menekuk kedalam.
Nah kalau itu masih ditambah dengan latihan meremas-remas bola, maka bisa dibayangkan apa jadinya….makin menekuk kedalam lah jari-jemari tersebut, akibatnya tangan menjadi kaku (cacat). Solusinya adalah, harus ada keseimbangan antara latihan meremas bola (sebagai sarana latihan penguatan otot2 tangan dan lengan ) dengan latihan membuka jari jemari termasuk membuka sendi2 pergelangan tangan, siku dan bahu seluas-luasnya sesuai dengan Lingkup gerak sendinya.
Penanganan fisioterapi pasca stroke adalah kebutuhan yang mutlak bagi pasien untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya. Berbagai metode intervensi fisioterapi seperti pemanfaatan electrotherapy, hidrotherapy, exercise therapay (Bobath method, Proprioceptive Neuromuscular Facilitation, Neuro Developmental Treatment, Sensory Motor Integration, dll..) telah terbukti memberikan manfaat yang besar dalam mengembalikan gerak dan fungsi pada pasien pasca stroke. Akan tetapi peran serta keluarga yang merawat dan mendampingi pasien juga sangat menentukan keberhasilan program terapi yang diberikan.
Kemampuan anggota keluarga memberikan penanganan akan berdampak sangat baik bagi pemulihan pasien. Penanganan fisioterapi pasca stroke pada prinsipnya adalah proses pembelajaran sensomotorik pada pasien dengan metode-metode tersebut diatas. Akan tetapi interaksi antara pasien dan fisioterapis amat sangat terbatas, lain halnya dengan keluarga pasien yang memiliki waktu relatif lebih banyak. Dampak lain adalah jika pemahaman anggota keluarga kurang tentang penanganan pasien stroke maka akan menghasilkan proses pembelajaran sensomotorik yangsalah pula. Hal ini justru akan memperlambat proses perkembangan gerak.
Belum ada Komentar untuk "Latihan Fisiotherapi Bagi Insan Stroke"
Posting Komentar