Tashawwuf Falsafi

Assalamualaikum, Ikhwan dan Akhawat. Nexts lanjut ni postingan tentang tashawwuf falsafi. Sesudah sebelumnya tashawwuf sunni. Dalam tashawwuf ini ternyata asal mula penyimpangan dalam tashawwuf itu bermula. disini sudah banyak pemikiran yang meninggalkan jalan(Tariq) sunnah maupun Al-Quran dan lebih menggunakan ajaran pikiran. Sehingga muncul berbagai aliran tarekat dalam Islam.

Seperti yang dijelaskan di artikel sebelumnya tentang tashawwuf sunni, perdebatan yang begitu sengit yang terjadi di golongan para sufi telah menyebabkan terpecah menjadi dua kelompok golongan pertama suni dan yang kedua falsafi. Parapengikut golongan ini bahwa persatuan mistis sebagai tujuan terakhir dan tertinggi dalam perjalanan rohani. Kelompok ini terpesona oleh keadaan fana’ sebagai jalan menuju persatuan diri mereka dengan tuhan. Baik dalam bentuk ittihad maupun dalam hulul. Makanya Tasauf yang di anut kelompok ini idsebut “tasauf Semi –falsafi” yang kemudian berkembang dari “tasauf palsafi” dalam bentuk yang lebih jelas dan sempurna, pada abad ke-6 dan ke-7 H.
[3] dan nasut (klemanusiaan). Jiak seorang dapat menghilangkan sifat nasut, maka tuhan akan bersemayam dalam tubuhnya di karenakan tuhan memiliki sifat sasut.

d) Wahdatul Wujud
kesatuan wujud “unity of existence” faham ini di bawa oleh Ibnu Araby. Paham ini menyetakan bahwa makhluk dan hak (tuhan) dapat bersatu sebagai mana dalam faham Hulul. Sebenarnya yang merupakan wujud sesungguhnya adalah Tuhan, dan wjud yang di jadikan tuhan ini pada hakikatnya bergantung pada wujud tuhan.

Adapun karakteristik ajaran para tokoh-tokoh tasawuf ini antara lain adalah:
Al-hallaj
Al-hallaj menggunakan paham hulul. Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yangmeyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Kata hulul berimplikasi kepada bersemayamnya sifat-sifat ke-Tuhanan kedalam diri manusia atau masuk suatu dzat kedalam dzat yang lainnya.Hulul adalah doktrin yang sangat menyimpang. Hulul ini telah disalah artikan oleh manusia yang telah mengaku bersatu dengan Tuhan. Sehingga dikatakan bahwa seorang budak tetaplah seorang budak dan seorang raja tetaplah seorang raja. Tidak ada hubungan yang satu dengan yang lainnya sehingga yang terjadi adalah hanyalah Allah yang mengetahui Allah dan hanya Allah yang dapat melihat Allah dan hanya Allah yang menyembah Allah.

Abu yazid al-bustami.
Ia mengembangkan faham ittihad yaitu. Menurutnya manusia adalah pancaran Nur Ilahi,oleh karena itu manusia hilang kesadaranya [sebagai manusia] maka pada dasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu nur ilahi atau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan.

sebagaimana Pengertian ittihad disebutkan dalam sufi terminologi ittihad adalah penggabungan antara dua hal yang menjadi satu.Ittihad merupakan doktrin yang menyimpang dimana didalamnya terjadi proses pemaksaan antara dua ekssistensi. Kata ini berasal dari katawahd atau wahdah yang berarti satu atau tunggal.Jadi ittihad artinya bersatunya manusia dengan Tuhan.

Ibn ‘Arabi Ibn Arabi menggunakan bentuk pola akal yang bertingkat-tingkat, seperti; akal pertama, kedua, ketiga dan sampai akal kesepuluh. Dimana ia mencoba mengambarkan bahwa proses terjadinya sesuatu ini berasal dari yang satu, kalau meminjam Bahsanya plotinus ialah the one
Wahdatul-wujud
Wujud semua yang ada hanya satu dan wujud mahluk pada hakekatnya adalah wujud khaliq.Tidak ada perbedaan dari segi hakekat,kalaupun ada perbedaan hal itu dilihat dari sudut pandang pancaindra lahir dan akal yang terbatas kemampuannya dalam menangkap hakekat apa yang ada pada zat-nya dari kesatuan dzatiyah yang segala sesuatunya berhimpun padanya.
Wahdatul-adyan
Konsep wahdatul adyan adalah kesamaan agama,al-arabi memandang bahwa sumber agama adalah satu,karakteristik dari tasawuf ini adalah lebih mengedepankan akal dari pada al-qur’an dan as-sunnah.

Al-jilli
Konsep al-jilli adalah insan kamil yaitu nukhsoh atau copy tuhan,Tuhan memiliki sifat pandai,berkehendak,mendengar,dan sebagainya.Manusiapun memiliki sifat tersebut,dari konsep ini ia berusaha memberikan pemahaman kepada kita bahwa manusia adalah insan kamil dengan segala kesempurnaannya,sebab pada dirinya terdapat sifat dan nama illahi.Sama dengan al-arabi karekteristik ajarannya lebih mengedepankan akal.

Ibn Sabi’in
Ibn Sabi’in terkenal dengan fahamnya yaitu kesatuan mutlak yang menempatkan ketuhanan pada tempat pertama,sebab wujud Alloh menurutnya adalah asal segala yang ada.Sementara wujud materi yang tampak justru dia rujukkan pada wujud mutlak .pemikirannya ini dirujuk dengan dalil al-qur’an,yang diinterprestasikan secara khusus dan terkadang ia memperkuatnya dengan hadis nabi saw.

Ibnu-massarah
Ia menganut faham emanasi yaitu tingkatan-tingkatan wujud yang memancar dari tuhan ,dalam fahamnya adalah materi pertama yang bersifat rohaniah,kemudian akal universal,diikuti dengan jiwa yang bersifat murakkab.

Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/

Belum ada Komentar untuk "Tashawwuf Falsafi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel