Kami Lebih Memilih Putra Daerah
Pada proses perekrutan CPNSD 2013 ini sudah diumumkan oleh pusat, semua warga NKRI berhak jadi pegawai negeri sipil dengan ketentuan san syarat yang sudah diatur, sedikit berbeda pada daerah ini meski sepakat pada aturan pusat namun mereka lebih memilih putra daerah mereka sendiri yang bisa jadi PNS.
Hal ini tidak lah salah, dari berbagai pengalaman mereka pelamar CPNS dari luar dari cenderung tak bertahan lama pada daerah mereka, dan hal ini tentu mereka anggap menjadi suatu kerugian bagi negara.
Seperti berita yang dilansir dari radar banjarmasin berikut ini
KOTABARU - Rupaya permintaan Pemkab Kotabaru agar pelamar PNS lebih diprioritaskan kelulusannya bagi putra daerah bukan tanpa alasan. Medan Kotabaru adalah kepulauan, jarang ada orang luar daerah yang tahan lama mengabdikan dirinya utamanya di daerah terpencil.
Wabup Kotabaru Rudy Suryana mengatakan hal tersebut kepada Radar Banjarmasin, Senin kemarin (15/9) di kantornya. "Karakteristik daerah Kotabaru berbeda dengan kebanyakan daerah lainnya. Jadi lebih maksimal kalau putra daerah yang bekerja utamanya di daerah terpencil," katanya.
Meski kemudian, pusat tetap mengatakan tidak ada 'keistimewaan' tersebut diberlakukan di Kotabaru dan daerah lainnya, namun Rudy tetap meminta pusat mengkaji ulang kebijakan tersebut. "Bukan dispensasi, tapi lebih kepada poin. Jadi daerah asal pelamar PNS bisa menjadi salah satu poin selain tes tersebut," ujarnya.
Hal ini, sudah pula disampaikan Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani. Menurut Irhami, PNS dari luar daerah tak bisa diharapkan akan lama bekerja di Kotabaru. Rata-rata hanya beberapa tahun biasanya sudah minta pindah. "Kerugian kan bagi daerah kalau begini. Makanya, kami minta pusat melihat keadaan di daerah," katanya.
Hal yang tak jauh berbeda juga disampaikan Sekda Kotabaru, H Suriansyah. "Pusat memang mengatakan kita ini NKRI, semua punya hak melamar PNS. Ya itu kita sepakat. Tapi Kotabaru, yang daerahnya kepulauan sepertinya memang memerlukan putra daerah asli untuk bertugas, seperti guru dan tenaga PNS lainnya," ucap Suriansyah.
Ia mengatakan, selama ini, daerah terpencil masih sangat kekurangan tenaga guru. Ada nanti guru dari luar daerah, paling 5 tahun sudah minta pindah. " Soalnya alasan yang mereka ajukan sangat psikologis sifatnya. Misalnya guru wanita jauh dari suaminya, hal begini sulit kita tolak secara kemanusiaan," lanjutnya. (zal)
Hal ini tidak lah salah, dari berbagai pengalaman mereka pelamar CPNS dari luar dari cenderung tak bertahan lama pada daerah mereka, dan hal ini tentu mereka anggap menjadi suatu kerugian bagi negara.
Seperti berita yang dilansir dari radar banjarmasin berikut ini
KOTABARU - Rupaya permintaan Pemkab Kotabaru agar pelamar PNS lebih diprioritaskan kelulusannya bagi putra daerah bukan tanpa alasan. Medan Kotabaru adalah kepulauan, jarang ada orang luar daerah yang tahan lama mengabdikan dirinya utamanya di daerah terpencil.
Wabup Kotabaru Rudy Suryana mengatakan hal tersebut kepada Radar Banjarmasin, Senin kemarin (15/9) di kantornya. "Karakteristik daerah Kotabaru berbeda dengan kebanyakan daerah lainnya. Jadi lebih maksimal kalau putra daerah yang bekerja utamanya di daerah terpencil," katanya.
Meski kemudian, pusat tetap mengatakan tidak ada 'keistimewaan' tersebut diberlakukan di Kotabaru dan daerah lainnya, namun Rudy tetap meminta pusat mengkaji ulang kebijakan tersebut. "Bukan dispensasi, tapi lebih kepada poin. Jadi daerah asal pelamar PNS bisa menjadi salah satu poin selain tes tersebut," ujarnya.
Hal ini, sudah pula disampaikan Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani. Menurut Irhami, PNS dari luar daerah tak bisa diharapkan akan lama bekerja di Kotabaru. Rata-rata hanya beberapa tahun biasanya sudah minta pindah. "Kerugian kan bagi daerah kalau begini. Makanya, kami minta pusat melihat keadaan di daerah," katanya.
Hal yang tak jauh berbeda juga disampaikan Sekda Kotabaru, H Suriansyah. "Pusat memang mengatakan kita ini NKRI, semua punya hak melamar PNS. Ya itu kita sepakat. Tapi Kotabaru, yang daerahnya kepulauan sepertinya memang memerlukan putra daerah asli untuk bertugas, seperti guru dan tenaga PNS lainnya," ucap Suriansyah.
Ia mengatakan, selama ini, daerah terpencil masih sangat kekurangan tenaga guru. Ada nanti guru dari luar daerah, paling 5 tahun sudah minta pindah. " Soalnya alasan yang mereka ajukan sangat psikologis sifatnya. Misalnya guru wanita jauh dari suaminya, hal begini sulit kita tolak secara kemanusiaan," lanjutnya. (zal)
Belum ada Komentar untuk "Kami Lebih Memilih Putra Daerah"
Posting Komentar