Tanah Sebagai Lahan Potensial dan Manajemennya
Tanah adalah akumulasi tubuh-tubuh alam yang bebas menduduki sebagian besar permukaan bumi. Tanah mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat-sifat ebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan tertentu selama jangka waktu tertentu pula. Sebagai sumber daya alam fisikm, tanah berperan penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan oleh:
a. digunakan untuk tempat tinggal dan tempat aktifitas manusia.
b. sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi manusia.
c. mengandung bahan tambang atau bahan galian yang berguna bagi manusia.
Lahan potensial harus dijaga kelestariannya oleh manusia. Usaha melestarikan lahan berkaitan erat dengan usaha pengawetan tanah atau manajemen erosi. Ada dua cara pengawetan tanah yaitu secara mekanik dan vegetatif.
a. Metode Vegetatif
Metode vegetatif adalah mengawetkan tanah dengan cara menanam vegetasi pada lahan. Metode ini sangat efektif dalam mengontrol erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif sebagai berikut:
1. Strip cropping adalah penanaman berjalur tegak lurus terhadap aliran air atau arah angin.
2. Contour strip cropping adalah penanaman berjalur sejajar dengan garis kontur untuk mengurangi kecepatan aliran air permukaan dan mencegah erosi.
3. Bufering adalah penutupan lahan yang memiliki kemiringan dengan tanaman keras.
4. Windbreaks adalah penanaman dengan tumbuhan secara permanen untuk melindungi ancaman angin kencang atau badai.
Terasering sawah yang indah |
b. Metode Mekanik
Metode mekanik adalah metode pengawetan tanah melalui pengolahan tanah yang dapat melambatkan aliran air permukaan. Ada beberapa cara dalam teknik mekanik tanah ini yaitu:
1. Contour tillage adalah pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur dan membentuk igir-igir kecil yang memperlambat aliran air dan memperbesar infiltrasi air.
2. Terasering adalah membuat teras-teras pada lahan miring untuk memperpendek panjang lereng dan mengurangi kecepatan aliran permukaan.
3. Pembuatan pematang atau guludan dengan saluran air sejajar dengan garis kontur.
4. Pembuatan dam untuk membedung aliran air yang melalui parit-parit erosi sehingga material tanah yang terangkut tertahan dan terendapkan. Akibat lebih lanjut adalah parit-parit erosi semakin lama semakin dangkal, erosi dapat dikontrol, solum tanah semakin tebal dan produktifitas lahan dapat ditingkatkan.
Petani membuat guludan |
Belum ada Komentar untuk "Tanah Sebagai Lahan Potensial dan Manajemennya"
Posting Komentar