BOTANI PEPAYA: Ciri-ciri, Klasifikasi dan Manfaat, LENGKAP
Pepaya adalah tanaman buah yang dibudidayakan secara luas di dunia. Pada beberapa bagian di dunia, seperti Australia dan beberapa wilayah di Kepulauan Hindia Barat, tanaman ini dikenal dengan nama papaw atau paw paw. Di Perancis, buah pepaya umumnya disebut papaye dan tanamannya disebut papayer. Masyarakat Brazil biasa menyebut tanaman ini dengan mamao, sedangkan di Asia Selatan dan Hindia Timur menyebutnya kapaya, kepaya, lapaya, atau tapaya. Wilayah asal dari tanaman pepaya belum diketahui pasti. Tanaman ini diduga berasal dari wilayah Amerika Tropika, tepatnya di dataran rendah Amerika Tengah bagian timur, yaitu dari Meksiko Selatan sampai Panama (Nakasone & Paull, 1998).
Biji pepaya dapat bertahan dan memiliki daya hidup (viable) selama bertahun-tahun jika disimpan dalam keadaan kering, sehingga sangat memungkinkan persebaran tanaman ini melalui biji. Pada pertengahan abad ke-16, orang-orang Spanyol yang melakukan eksplorasi ke seluruh dunia turut berperan dalam penyebaran pepaya dengan membawa bijinya ke Kepulauan Karibia dan wilayah Asia Tenggara (Filipina). Selanjutnya, tanaman tersebut menyebar ke wilayah Pasifik, Malaka, India dan Afrika (Morton, 1987; Villegas, 1997). Sumber lain juga menyebutkan bahwa tanaman ini dibawa dari wilayah Hindia Barat atau Kepulauan Karibia (Prihatman, 2000).
Taksonomi
Nama latin/ilmiah pepaya adalah Carica papaya L. Pepaya adalah tanaman dikotil yang merupakan anggota famili Caricaceae dan berkerabat dekat dengan Passifloraceae (Morton, 1987). Famili Caricaceae terdiri dari 39 spesies yang terdiri dari 5 genus yakni Carica, Cylicomorpha, Jacaratia, Jarilla, dan Vasconcellea.
Genus Carica merupakan genus yang paling penting di antara genus yang lain karena terdiri dari spesies yang dapat dikonsumsi dan dibudidayakan secara luas. Genus Carica terdiri dari empat spesies yakni Carica aprica, Carica augusti, Carica cnidoscoloides, Carica papaya.
Tamanan pepaya yang sering dibudidayakan yakni jenis Carica papaya karena memiliki nilai ekonomi tinggi karena buahnya dapat dikonsumsi dan bagian-bagian yang lain juga dapat dimanfaatkan untuk industri dan obat-obatan. Klasifikasi ilmiah dari tanaman pepaya menurut http://www.catalogueoflife.org yakni:
Genus Carica merupakan genus yang paling penting di antara genus yang lain karena terdiri dari spesies yang dapat dikonsumsi dan dibudidayakan secara luas. Genus Carica terdiri dari empat spesies yakni Carica aprica, Carica augusti, Carica cnidoscoloides, Carica papaya.
Tamanan pepaya yang sering dibudidayakan yakni jenis Carica papaya karena memiliki nilai ekonomi tinggi karena buahnya dapat dikonsumsi dan bagian-bagian yang lain juga dapat dimanfaatkan untuk industri dan obat-obatan. Klasifikasi ilmiah dari tanaman pepaya menurut http://www.catalogueoflife.org yakni:
Kingdom: Plantae
_Filum: Tracheophyta
__Kelas: Magnoliopsida
___Ordo: Brassicales
____Famili: Caricaceae
_____Genus: Carica
______Spesies: Carica papaya L.
Morfologi Pohon Pepaya
Deskripsi mofologi dan ciri-ciri pohon pepaya dari akar hingga daunya dijelaskan sebagai berikut:
Habitus. Deskripsi pohon pepaya berupa tumbuhan berbatang tunggal tegak dan basah dengan payungan daun di ujungnya, dapat tumbuh setinggi 270 – 900 cm serta mengandung getah putih di seluruh bagian pohonnya. Ciri-ciri tumbuhan pepaya tersebut juga dipengaruhi varietas.
Daun. Bentuk daun pepaya yakni tunggal, menjari 5-9 bagian. Tangkai daun panjang berongga 50-100 cm (tergantung umur).
Batang pepaya berbentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm, semi berkayu, berongga dan bergabus dengan kulit yang lembut berwarna abu-abu. Permukaan batang dipenuhi dengan bekas tangkai daun. Arah pertumbuhan batang tegak lurus ke atas dan tidak bercabang, kecuali bagian ujung pucuk mengalami pelukaan atau titik tumbuhnya terpotong. Tanaman ini mulai berbuah 8 – 9 bulan setelah penanaman dan berlangsung sepanjang tahun selama tanaman terus berbunga.
Bunga: Berdasarkan tipe bunganya, bagian-bagian bunga pepaya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pepaya jantan, pepaya betina dan pepaya hermafrodit. Pepaya jantan memiliki bunga jantan yang majemuk dan tersusun menggantung pada malai. Bunganya berwarna putih atau kuning cerah dengan mahkota berbentuk terompet dan benang sari tersusun sempurna yang melekat pada leher tabung mahkota. Pepaya betina memiliki bunga betina yang dapat soliter atau berada dalam karangan. Bunganya bertangkai pendek dengan mahkota berwarna hijau kekuningan yang melekat pada bagian dasar bunga, tidak memiliki benang sari serta mempunyai bakal buah yang besar dan sempurna. Sedangkan pepaya hermafrodit memiliki bunga sempurna dengan benang sari dan bakal buah.
Buah pepaya berbentuk oval hingga hampir bundar, dengan diameter 15 – 30 cm, dan banyak dikonsumsi sebagai buah segar. Buah memiliki rongga di bagian tengah yang berisi banyak biji kecil. Kulit buah tipis dan daging buah tebal.
Habitus. Deskripsi pohon pepaya berupa tumbuhan berbatang tunggal tegak dan basah dengan payungan daun di ujungnya, dapat tumbuh setinggi 270 – 900 cm serta mengandung getah putih di seluruh bagian pohonnya. Ciri-ciri tumbuhan pepaya tersebut juga dipengaruhi varietas.
Daun. Bentuk daun pepaya yakni tunggal, menjari 5-9 bagian. Tangkai daun panjang berongga 50-100 cm (tergantung umur).
Batang pepaya berbentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm, semi berkayu, berongga dan bergabus dengan kulit yang lembut berwarna abu-abu. Permukaan batang dipenuhi dengan bekas tangkai daun. Arah pertumbuhan batang tegak lurus ke atas dan tidak bercabang, kecuali bagian ujung pucuk mengalami pelukaan atau titik tumbuhnya terpotong. Tanaman ini mulai berbuah 8 – 9 bulan setelah penanaman dan berlangsung sepanjang tahun selama tanaman terus berbunga.
Bunga: Berdasarkan tipe bunganya, bagian-bagian bunga pepaya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu pepaya jantan, pepaya betina dan pepaya hermafrodit. Pepaya jantan memiliki bunga jantan yang majemuk dan tersusun menggantung pada malai. Bunganya berwarna putih atau kuning cerah dengan mahkota berbentuk terompet dan benang sari tersusun sempurna yang melekat pada leher tabung mahkota. Pepaya betina memiliki bunga betina yang dapat soliter atau berada dalam karangan. Bunganya bertangkai pendek dengan mahkota berwarna hijau kekuningan yang melekat pada bagian dasar bunga, tidak memiliki benang sari serta mempunyai bakal buah yang besar dan sempurna. Sedangkan pepaya hermafrodit memiliki bunga sempurna dengan benang sari dan bakal buah.
Buah pepaya berbentuk oval hingga hampir bundar, dengan diameter 15 – 30 cm, dan banyak dikonsumsi sebagai buah segar. Buah memiliki rongga di bagian tengah yang berisi banyak biji kecil. Kulit buah tipis dan daging buah tebal.
Biji berwarna hitam keabu-abuan. Jumlah banyak dan ditutupi oleh lendir yang menjaga agar biji tetap lembab.
Akar pohon pepaya adalah serabut.
Akar pohon pepaya adalah serabut.
Habitat
Tanaman pepaya terdistribusi secara luas di dunia, terutama daerah tropis dan subtropis hangat. Tanaman ini membutuhkan irigasi dan curah hujan yang berlimpah, tetapi dengan didukung pula sistem drainase yang baik (Morton, 1987).
Kandungan Pepaya
Buah dan getah pepaya mengandung papain, chymopapain A, B, C, benzyl glucosinolate, biphenyl, asam benzoat, dan asam malat. Biji mengandung glucotropaeolin, dan phosphatidyl choline. Daun mengandung alkaoid seperti dehydrocapaine, kolin, asam chlorogenic, dam kuersetin. Buah mengandung vitamin c, fenol, karotenoid, likopen, dan beta karoten.
Manfaat Tanaman Pepaya
Tanaman pepaya bernilai ekonomi tinggi karena mempunyai banyak kegunaan, baik bagian buah, akar, batang, daun, maupun bunganya. Buah pepaya yang masak biasa disajikan sebagai pencuci mulut dan penyuplai nutrisi, terutama karoten, kalsium, zat besi, vitamin A dan B, serta kaya akan vitamin C. Buah pepaya juga dapat diolah menjadi bentuk makanan lain, seperti sari pepaya dan dodol. Buah ini juga sering dijadikan campuran dalam pembuatan saus tomat untuk menambah cita rasa, warna dan kadar vitamin. Dalam bidang farmasi, akar pepaya dimanfaatkan sebagai obat penyakit ginjal dan kandung kemih, sedangkan daunnya sebagai obat penyakit malaria, kejang perut dan demam. Daun muda dan bunganya juga biasa dijadikan lalapan dan urap untuk menambah nafsu makan. Bunga pepaya seringkali dijadikan alternatif pengganti bunga melati sebagai bunga rangkai. Selain itu, batang dan daunnya dapat dimanfaatkan sebagai campuran untuk pakan ternak. Batang dan daun pepaya yang masih muda mengandung papain yang banyak digunakan sebagai pelunak daging, bahan kosmetik, penjernih dalam industri minuman, serta dimanfaatkan juga dalam industri farmasi, pengolahan makanan dan tekstil (Mowlick et al., 2007; Prihatman, 2000).
Pepaya memiliki manfaat sebagai obat herbal dengan beberapa aktivitas farmakologisnya antara lain:
Sumber https://www.generasibiologi.com/
Aktivitas Farmakologis
Pepaya memiliki manfaat sebagai obat herbal dengan beberapa aktivitas farmakologisnya antara lain:- Antioksidan: buah dan bijinya memiliki manfaat sebagai antioksidan.
- Penyembuh luka: Hasil penelitian dengan menggunakan epikarp pepaya muda menunjukkan pemulihan luka pada mencit lebih cepat.
- Konstrasepsi: Percobaan pada hewan uji menunjukkan bahwa ekstrak biji pepaya dapat merusak sperma.
- Antifertilitas. Ektrak biji pepaya juga mempu menurunkan motilitas sperma pada hewan uji.
- Mengatasi demam berdarah: Daun pepaya bisa digunakan untuk meningkatkan trombosit.
- Hepatoprotektor: Daun pepaya mampu melindungi fungsi liver/hati.
Belum ada Komentar untuk "BOTANI PEPAYA: Ciri-ciri, Klasifikasi dan Manfaat, LENGKAP"
Posting Komentar