Perbedaan Jaringan Hewan dan Jaringan Tumbuhan
Perbedaan Jaringan Hewan dan Jaringan Tumbuhan - Setelah kita memahami apa itu sel, kemudian kita akan membahas tentan jaringan yang sedikit banyak mengara pada perbedaan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan. Apa itu jaringan? Jaringan merupakan kumpulan dari beberapa sel. Jaringan jaringan tersebut secara garis besar memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan tersebut saling bekerja sama satu sama lain yang akan membentuk sebuah organ. Namun walaupun jaringan tersebut memiliki fungsi yang sama tetapi memiliki ciri, sifat serta fungsi khusus yang berbeda. Seperti halnya pada tumbuhan dan hewan memiliki jaringan yang berbeda.
Perbedaan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan sendiri merupakan materi yang dapat dengan mudah kita temukan dalam pembelajaran sains biologi di sekolah. Karena seperti yang kita ketahui pelajaran biologi memang mengharuskan kita untuk memahami jaringan sel hewan maupun jaringan sel tumbuhan.
Baik jaringan hewan dan jaringan tubuhan memang memiliki perbedaan yng sangat signifikan jika kita melakukan penelitian untuk membuktikannya. Hal ini juga telah dibuktikan oleh para ahli yang telah melakukan penelitian dan menemukan perbedaan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan yang terletak pada susunan sel kedua makhluk ini.
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah sekumpulan dari sel sel muda yang membelah diri untuk menghasilkan jaringan lain serta pembelahannya dilakukan secara terus menerus. Jaringan meristem memiliki ciri yaitu pada jaringan ini biasanya berbentuk kuboid maupun prismatik, memiliki nukleus serta vakuola yang kecil namun memiliki banyak sitoplasma, jaringan meristem memiliki ukuran yang kecil serta memiliki dinding yang tipis, selain itu jaringan meristem juga aktif dalam pembelahan tetapi belum mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan dari sel yang memiliki sifat kurang khusus menjadi sel yang memiliki sifat lebih khusus.
Namun jaringan meristem menurut asal pembentukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
Sumber http://materi4belajar.blogspot.com/
Perbedaan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan sendiri merupakan materi yang dapat dengan mudah kita temukan dalam pembelajaran sains biologi di sekolah. Karena seperti yang kita ketahui pelajaran biologi memang mengharuskan kita untuk memahami jaringan sel hewan maupun jaringan sel tumbuhan.
Baik jaringan hewan dan jaringan tubuhan memang memiliki perbedaan yng sangat signifikan jika kita melakukan penelitian untuk membuktikannya. Hal ini juga telah dibuktikan oleh para ahli yang telah melakukan penelitian dan menemukan perbedaan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan yang terletak pada susunan sel kedua makhluk ini.
Perbedaan Jaringan Hewan dan Jaringan Tumbuhan
Setelah kita memahami secara umum apa itu jaringan, selanjutnya kita akan memahami lebih lanjut jaringan tersebut. Jaringan terdapat dalam mahkluk hidup contohnya jaringan pada tumbuhan dan jaringan pada hewan. Setiap jaringan yang terdapat pada tumbuhan maupun hewan memiliki sifat, ciri, serta fungsi yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, langsung saja mari kita bahas perbedaan jaringan pada tumbuhan maupun jaringan pada hewan.
Jaringan Sel pada Tumbuhan
Jaringan tumbuhan berbeda dengan jaringan hewan. Menurut sifat penyusunannya, jaringan tumbuhan dapat dibagi menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Kedua jenis jaringan tumbuhan tersebut memiliki ciri serta fungsi yang berbeda. Untuk lebih jelasnya mari kita simak ciri dan fungsi masing masing jaringan tumbuhan tersebut.1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah sekumpulan dari sel sel muda yang membelah diri untuk menghasilkan jaringan lain serta pembelahannya dilakukan secara terus menerus. Jaringan meristem memiliki ciri yaitu pada jaringan ini biasanya berbentuk kuboid maupun prismatik, memiliki nukleus serta vakuola yang kecil namun memiliki banyak sitoplasma, jaringan meristem memiliki ukuran yang kecil serta memiliki dinding yang tipis, selain itu jaringan meristem juga aktif dalam pembelahan tetapi belum mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan dari sel yang memiliki sifat kurang khusus menjadi sel yang memiliki sifat lebih khusus.
- Promeristem adalah jaringan awal pada tumbuhan yang terdapat pada jaringan meristem saat tumbuhan masih berbentuk embrio.
- Meristem Primer adalah jaringan meristem yang terdapat pada tumbuhan dewasa untuk proses bertambahnya ukuran tumbuhan menjadi lebih tinggi. Pada jaringan ini terjadi proses pembelahan jaringan.
- Meristem Sekunder yaitu pada jaringan ini terdapat proses diferensiasi serta proses spesialisasi yang terjadi melalui proses pengambilan jaringan dari jaringan meristem primer. Spesialisasi adalah proses berkembangnya sel menuju fungsi khusus pada sel.
Baca juga :Penjelasan Sel Sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses Pada Sel
Selain jenis jaringan diatas, jaringan meristem dapat dibagi tiga berdasarkan letaknya :
- Meristem Apikal adalah proses jaringan yang akan menghasilkan pemanjangan akar serta pemanjangan pada batang yang akan menghasilkan akar apikal yang akan membuat cabang pada samping tumbuhan. Meristem apikal biasanya terdapat pada ujung akar dan batang.
- Meristem Interkalar adalah jaringan meristem yang menuju tahap penumbuhan bunga pada tumbuhan yang dapat terjadi antara meristem yang masih primer dengan meristem yang sudah dewasa.
- Meristem Lateral atau meristem kambium adalah jaringan meristem yang dapat membentuk pertumbuhan pada jaringan sekunder. Pada jaringan kambium ini dapat dibagi menjadi dua meliputi Kambium Vaskuler sebagai jaringan kekebalan yang bersifat sementara dan Kambium Gabus sebagai jaringan pelindung.
Pada jaringan ini tumbuhan mengalami diferensiasi namun sel sel pada jaringan ini tidak dapat membelah diri. Pada jaringan ini terdapat berbagai jenis lainnya serta memiliki ciri yang berbeda. Adapun jenis jaringan tersebut meliputi:
A, Jaringan Epidermis atau Jaringan Pelindung
Jaringan epidermis adalah jaringan yang berfungsi sebagai pelindung sebuah tumbuhan dari bahaya yang berasal dari lingkungan luar yang akan merugikan tumbuhan tersebut. Jaringan epidermis tersebut memiliki ciri yaitu mempunyai bentuk persegi panjang serta mempunyai klorofil, terdiri dari sel sel yang hidup, pada sel ini strukturnya lebih rapat dan tidak nemiliki ruang antara sel satu dengan sel lainnya. Pada jaringan epidermis dalam mengalami penebalan dinding namun epidermis luar dindingnya tetap tipis. Selain ciri tersebut, jaringan epidermis juga terdapat modifikasi stomata, spina, trikomata, velamen, sel kersik maupun sel kipas.
B. Jaringan Parenkim atau Jaringan Dasar
Jaringan Parenkim merupakan jaringan yang terdapat pada seluruh bagian bagian dari tumbuhan. Adapun ciri cirinya yaitu letaknya yang mendekati inti dari dasar sel, memiliki bentuk sel yang banyak seginya, memiliki cukup banyak ruang antara sel satu dengan sel lain yang berfungsi sebagai pertukaran gas serta memiliki vakuola yang besar dan dinding sel yang tipis dalam penyimpanan cadangan makanan untuk tumbuhan.
Jaringan Parenkim dapat dibagi menjadi beberapa jenis jaringan berdasarkan fungsinya yaitu:
- Parenkim Asimilasi yaitu sebagai tempat terjadinya fotosintesis dalam membuat makanan untuk tumbuhan.
- Parenkim Penimbun yaitu tempat untuk menimbun cadangan makanan tadi karena memiliki vakuola yang berukuran besar.
- Parenkim Air yaitu tempat menyimpan air pada tumbuhan.
- Parenkim Udara atau Aerenkim yaitu tempat menyimpan udara.
- Parenkim Penutup Luka yaitu proses regenerasi luka pada tumbuhan menjadi embrional kembali atau menjadi utuh kembali.
Di dalam tumbuhan terdapat jaringan yang berfungsi sebagai penguat dan penunjang tubuh tumbuhan yang biasanya dapat disebut sebagai jaringan penyokong atau jaringan mekanik. Terdapat dua jenis jaringan penyokong meliputi Kolenkim dan Slerenkim. Kolenkim dalah jaringan penyokong yang terdapat sel sel hidup dalam proses terjadinya pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Di dalam jaringan kolenkim terdapat zat seperti pektin, hemi selulosa dan selulosa serta biasanya berada dibawah tangkai bunga maupun daun dan dibawah epidermis. Slerenkim adalah jaringn penyokong yang terdapat pada sel sel mati pada tumbuhan sehingga tidak terjadi pertumbuhan maupun perkembangan. Di dalam jaringan slerenkim terdapat zat lignin karena pada dinding selnya menebal serta memiliki bentuk kecil namun tidak beraturan serta ada juga yang bentuknya menyerupai benang panjang.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang memiliki fungsi utama dalam proses fotosintesis, karena dapat menyerap air maupun unsur hara yang berasal dari dalam tanah serta menyebarkan hasil
fotosintesis tersebut keseluruh tubuh tumbuhan. Jaringan pengangkut dapat dibedakan menjadi dua menurut bentuk dan sifat dari jaringan tersebut yaitu xilem dan floem.
Baca juga :Pengertian Bagian Bagian Telinga dan Fungsinya Beserta Gambar
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang memiliki fungsi utama dalam proses fotosintesis, karena dapat menyerap air maupun unsur hara yang berasal dari dalam tanah serta menyebarkan hasil
fotosintesis tersebut keseluruh tubuh tumbuhan. Jaringan pengangkut dapat dibedakan menjadi dua menurut bentuk dan sifat dari jaringan tersebut yaitu xilem dan floem.
- Xilem yaitu bagian dari jaringan pengangkut yang memiliki fungsi untuk menyerap air serta unsur hara melalui akar dan selanjutnya akan dikirim menuju daun. Di dalam xilem terdapat unsur parenkim xilem, serat xilem dan unsur trakeal.
- Floem yaitu bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk menyerap hasil fotosintesis yang terjadi pada daun kemudian menyebarkannya keseluruh tubuh tumbuhan. Floem biasanya mengandung unsur kibral.
Setelah mengetahui jaringan tumbuhan. maka untuk dapat mengetahui perbedaan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan kita juga harus melihat dan mendapatkan materi tentang jaringan sel pada hewan. Berikut adalah artikelnya.
Jaringan Sel pada Hewan
Setelah membahas mengenai sel pada tumbuhan, selanjutnya kita akan membahas juga mengenai sel hewan. Seperti pada tumbuhan, didalam hewan juga tersusun oleh beberapa sel yang membentuk sebuah jaringan. Namun selain itu ada perbedaan Jaringan Hewan dan Jaringan Tumbuhan. Perbedaannya terdapat pada penyusunan jaringannya. Susunan jaringan tumbuhan telah saya jelaskan diatas, Kemudian susunan jaringan hewan terdiri dari jaringan ikat biasa, epitelium, tulang sejati, kartilago, darah, otot, limfa dan saraf. Adapun penjelasan dari setiap jaringan tersebut sebagai berikut:
1. Jaringan Epitelium
Jaringan Epitelium adalah jaringan pengikat sel sel yang terdapat dibawahnya serta melakukan proses proteksi maupun proses absorpsi. Proses Proteksi berfungsi sebagai pelindung jaringan yang terdapat dibawahnya, sedangkan Absorpsi berfungsi sebagai penyerapan kembali zat zat pada tubuh hewan. Biasanya jaringan ini terdapat pada lapisan permukaan tubuh, organ maupun saluran pada tubuh hewan. Menurut strukturnya jaringan epitelium dapat dibagi menjadi beberapa yaitu :
- Epitelium Pipih
Pada jaringan ini biasanya memiliki bentuk pipih, bulat dan letaknya tengah jaringan. Pada epitelium pipih ada dua jenis epitelium yaitu epitelium pipih selapis dan epitelium pipih berlapis banyak. Untuk Epitelium Pipih Selapis terdapat pada pembuluh darah, alveolus serta limfe yang didalamnya terdiri dari sel pipih yang berjumlah satu atau tunggal dalam proses difusi, osmosis, filtrasi serta ekskresi. Sedangkan pada Epitelium Pipih berlapis banyak terdapat pada hidung, mulut, esofagus, vagina serta telapak kaki yang terdiri dari banyak lapisan sel yang berbentuk pipih untuk melindungi sel sel lain.
2. Jaringan Ikat Biasa
Pada jaringan ini terdiri dari fibroblas, makrofag, matrik, sel lemak serta plasma dan sel tiang. Setiap komponen tersebut dapat digunakan dalam proses pengikatan sel yang berkumpul membentuk sebuah jaringan serta pengikat jaringan yang berkumpul kemudian membentuk sebuah organ. Menurut struktur serta fungsinya, jaringan ikat dapat dibagi menjadi Jaringan Ikat Longgar yang memiliki struktur serat longgar yang terdapat pada pembuluh darah, organ dan saraf, selain itu juga terdapat Jaringan Ikat Padat yang lebih padat pada serat kolagennya seperti yang terdapat pada bawah kulit.
3. Tulang Rawan atau Kartilago
Pada Kartilago biasanya sebagaai penguat sel sel yang memiliki sifat lebih fleksibel, proses penguatan tersebut dapat terjadi pada saat hewan dalam bentuk embrio maupun sudah dewasa. Kartilago terdiri dari jaringan kondroit atau sel tulang rawan serta sel matriks. Kartilago juga memiliki banyak jenis yaitu Kartilago Fibrosa, Kartilago Hialin serta Kartilago Elastis.
4. Jaringan Tulang Sejati
Jaringan Tulang Sejati terjadi proses pengendapan garam dan proses berkumpulnya sel tulang yang dapat membentuk lingkaran lamela serta membentuk sistem havers. Sel tulang tersebut dapat disebut sebagai osteosit karena mengalami proses pembentukan sel osteoblas. Ada dua jenis jaringan tulang yaitu tulang kompak dan tulang spons.
5. Jaringah Darah
Didalam tubuh hewan pasti terdapat jaringan darah, baik darah putih, darah merah, plasma darah maupun keping darah. Darah tersebut memiliki fungsi terpenting dalam tubuh karena dapat menyembuhkan luka karena darah tersebut membeku, dapat menjauhkan penyakit yang berbahaya bagi tubuh, menetralkan suhu tubuh agar tubuh tidak terlalu dingin maupun panas, serta menyebarkan sari makanan menuju ke seluruh tubuh hewan.
6. Jaringan Limfa
Jaringan limfa adalah jaringan yang mengatur kadar getah bening pada tubuh seperti kandungan sel pada limfosit serta makrofag. Limfosit merupakan sejenis sel darah putih dalam proses imun pada tubuh. Sedangkan Makrofag adalah sejenis darah putih juga yang berfungsi dalam proses pembersihan sel sel yang mati dalam tubuh, seperti lemak maupun zat lain dalam pembuluh darah.
7. Jaringan Otot
Jaringan otot memiliki fungsi penting dalam proses gerak tubuh baik dalam proses kontraksi maupun relaksasi. Jaringan tersebut tersusun oleh sel aktin dan miosin.
8. Jaringan Lemak
Lemak tersebut biasanya dianggap sebagai sel jahat yang terdapat pada tubuh. Namun jaringan lemak ini dapat menstabilkan kandungan lemak pada tubuh serta dapat dipakai sebagai cadangan energi. Pada jaringan lemak terdapat matriks dan sel lemak baik atau adiposa.
9. Jaringan Saraf
Didalam saraf terdapat sebuah neuron yang didalamnya terdapat sel saraf, dendrit maupun akson. Dendrit tersebut dapat mengantarkan sinyal menuju seluruh tubuh setelah sinyal tersebut diterima, sedangkan akson menyampaikan sinyal tersebut menuju efektor dan kemudian melakukan respon lanjutan.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan lengkap dengan gambarnya. Kedua sel tersebut memang berbeda namun memiliki fungsi yang sama yaitu penunjang kehidupan pada makhluk hidup. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih dan jangan lupa Share ya...
- Epitelium batang atau silindris
Pada jaringan ini memiliki ciri menyerupai batang, bagian intinya berbentuk bulat dan terdapat pada dasar sel. Jaringan epitelium batang terdiri dari epitelium batang selapis (penyerap sari makanan dalam usus halus), epitelium batang berlapis banyak (penunjang proses terjadinya sekresi pada faring serta trakea), dan epitelium batang bersilia (penunjang proses sekresi dan protekti pada saluran pernafasan serta ekskresi).
- Epitelium Kubus
Pada jaringan ini memiliki bentuk seperti kubus yang berada ditengah serta memiliki inti berbentuk bulat yang dapat digunakan dalam proses sekresi serta melindungi jaringan lain. Epitelium Kubus juga terdiri dari epitelium kubus berlapis tunggal dan berlapis lapis.
- Epitelium Tradisional atau Peralihan
Jaringan tersebut terdapat pada ureter, pelvis, kantong kemih serta ginjal karena mencegah terjadinya regangan dan tegangan. Epitelium tradisional dalam melaksanakan fungsi dalam tubuh hewan memiliki sifat yang dapat berubah ubah bentuk sewaktu waktu.
2. Jaringan Ikat Biasa
Pada jaringan ini terdiri dari fibroblas, makrofag, matrik, sel lemak serta plasma dan sel tiang. Setiap komponen tersebut dapat digunakan dalam proses pengikatan sel yang berkumpul membentuk sebuah jaringan serta pengikat jaringan yang berkumpul kemudian membentuk sebuah organ. Menurut struktur serta fungsinya, jaringan ikat dapat dibagi menjadi Jaringan Ikat Longgar yang memiliki struktur serat longgar yang terdapat pada pembuluh darah, organ dan saraf, selain itu juga terdapat Jaringan Ikat Padat yang lebih padat pada serat kolagennya seperti yang terdapat pada bawah kulit.
3. Tulang Rawan atau Kartilago
Pada Kartilago biasanya sebagaai penguat sel sel yang memiliki sifat lebih fleksibel, proses penguatan tersebut dapat terjadi pada saat hewan dalam bentuk embrio maupun sudah dewasa. Kartilago terdiri dari jaringan kondroit atau sel tulang rawan serta sel matriks. Kartilago juga memiliki banyak jenis yaitu Kartilago Fibrosa, Kartilago Hialin serta Kartilago Elastis.
Baca juga :Bagian Bagian Mikroskop dan Fungsinya Beserta Gambar
4. Jaringan Tulang Sejati
Jaringan Tulang Sejati terjadi proses pengendapan garam dan proses berkumpulnya sel tulang yang dapat membentuk lingkaran lamela serta membentuk sistem havers. Sel tulang tersebut dapat disebut sebagai osteosit karena mengalami proses pembentukan sel osteoblas. Ada dua jenis jaringan tulang yaitu tulang kompak dan tulang spons.
5. Jaringah Darah
Didalam tubuh hewan pasti terdapat jaringan darah, baik darah putih, darah merah, plasma darah maupun keping darah. Darah tersebut memiliki fungsi terpenting dalam tubuh karena dapat menyembuhkan luka karena darah tersebut membeku, dapat menjauhkan penyakit yang berbahaya bagi tubuh, menetralkan suhu tubuh agar tubuh tidak terlalu dingin maupun panas, serta menyebarkan sari makanan menuju ke seluruh tubuh hewan.
6. Jaringan Limfa
Jaringan limfa adalah jaringan yang mengatur kadar getah bening pada tubuh seperti kandungan sel pada limfosit serta makrofag. Limfosit merupakan sejenis sel darah putih dalam proses imun pada tubuh. Sedangkan Makrofag adalah sejenis darah putih juga yang berfungsi dalam proses pembersihan sel sel yang mati dalam tubuh, seperti lemak maupun zat lain dalam pembuluh darah.
7. Jaringan Otot
Jaringan otot memiliki fungsi penting dalam proses gerak tubuh baik dalam proses kontraksi maupun relaksasi. Jaringan tersebut tersusun oleh sel aktin dan miosin.
8. Jaringan Lemak
Lemak tersebut biasanya dianggap sebagai sel jahat yang terdapat pada tubuh. Namun jaringan lemak ini dapat menstabilkan kandungan lemak pada tubuh serta dapat dipakai sebagai cadangan energi. Pada jaringan lemak terdapat matriks dan sel lemak baik atau adiposa.
9. Jaringan Saraf
Didalam saraf terdapat sebuah neuron yang didalamnya terdapat sel saraf, dendrit maupun akson. Dendrit tersebut dapat mengantarkan sinyal menuju seluruh tubuh setelah sinyal tersebut diterima, sedangkan akson menyampaikan sinyal tersebut menuju efektor dan kemudian melakukan respon lanjutan.
Demikianlah penjelasan mengenai perbedaan jaringan hewan dan jaringan tumbuhan lengkap dengan gambarnya. Kedua sel tersebut memang berbeda namun memiliki fungsi yang sama yaitu penunjang kehidupan pada makhluk hidup. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih dan jangan lupa Share ya...
Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Jaringan Hewan dan Jaringan Tumbuhan"
Posting Komentar