Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid

Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid - Sistem koloid atau yang lebih sering disebut koloid merupakan sebuah bentuk campuran atau juga dapat disebut dengan sistem dispersi dua zat atau lebih yang bersifat homogen dan memiliki partikel dengan ukuran yang terdispersi cukup besar. Dispersi inilah yang menyebabkan sistem koloid mengalami efek "Tyndall". Sifat sifat koloid terdiri dari 7 sifat utama dimulai dari sifat optik koloid hingga sifat pelindung koloid.

Pada dasarnya materi tentang sistem koloid yang sedikit banyak membahas tentang pengertian koloid, karakteristik atau cici cici koloid, sifat sifat koloid dan jenis jenis koloid maupun pemanfaatan koloid dapat degan mudah kita temukan dalam pembelajaran IPA fisika di sekolah menengah atas atau sederajat.
 Sistem koloid atau yang lebih sering disebut koloid merupakan sebuah bentuk campuran atau Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid

Contoh koloid yang tidak kita sadari namun ada didalam kehidupan sehari hari kita adalah larutan gula dan larutan garam. Jika kita mempelajari dan meneliti kedua larutan tersebut maka kita dapat mengidentifikasi sifat sifat koloid, ciri ciri koloid maupun jenis jenis koloid.

Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid

Pada artikel kali ini kita akan membahas materi tentang sistem koloid dan manfaat atau fungsi koloid secara singkat, padat dan lengkap. Untuk mempelajari pengertian koloid, ciri ciri, sifat, dan jenis koloid maka simaklah artikel dibawah ini.

Pengertian Koloid

Seperti yang telah saya utarakan pada paragraf awal, sistem koloid merupakan sebuah bentuk dari campuran fase peralihan yang bersifat sejenis atau homogen menjadi heterogen. Campuran tersebut dapat dikatakan sebagai keadaan antara suspensi dan larutan. Jika koloid dilihat secara mikroskopis maka akan tampak seperti homogen, namun sebenarnya koloid sendiri merupakan campuran heterogen, hal ini disebabkan karena perbedaan antara kedua partikel fase koloid ini masih dapat kita bedakan dan amati secara mikroskopis.
Contoh koloid yang mudah kita temukan dalam kehidupan sehari hari adalah larutan gula dan larutan garam. Kedua larutan ini mungkin memiliki lebih dari satu partikel dan molekul, namun molekul ini tidak cukup besar untuk dapat dilihat menggunakan mikroskop biasa. Jika kita meneliti larutan gula maupun larutan garam secara lebih dalam maka kita akan menemukan bahwa partikel partikel yang terletak pada jarak dan ukuran koloidal tertentu mmemiliki luas permukaan yang sangat besar jika dibandingkan dengan luas permukaan pada partikel partikel lebih besar yang memiliki volume yang sama.
Didalam sistem koloid kita akan menemukan istilah sitem dispersi. Apa itu sistem dispersi pada materi sistem koloid? sistem dispersi dapat kita artikan sebagai suatu sistem yang memiliki zat terbagi secara halus atau terdispersi kedalam zat zat lain. Hal ini mengacu kembali pada pengertian koloid yang merupakan sebuah sistem dispersi karena koloid sendiri terdiri dari dua fase utama yakni fase pendispersi dan fase terdispersi.

Sifat Sifat Koloid

Koloid merupakan bentuk yang dihasilkan dari perubahan campuran homogen menjadi campuran heterogen. Dalam sistem koloid sendiri kita juga akan mengenal sifat sifat koloid secara umum. Setiap partikel yang dihasilkan dari sistem koloid ini memiliki 7 sifat koloid yang terdiri dari:

Sifat Optik Koloid
Sifat optik koloid adalah sifat yang berhubungan dengan cahaya, dengan kata lain sifat koloid ini dapat menghamburkan cahaya. Inilah yang sering kita sebut dengan efek tyndall. Pada dasarnya efek tyndall dalam kehidupan sehari hari dapat kita amati dan kita temui pada bioskop yang cenderung selalu mengepulkan asap sehingga membuat cahaya pada proyektor menjadi lebih terang, sorot lampu pada pemutar film terlihat sangat jelas, partikel debu akan terlihat jelas ketika sinar matahari masuk melalui celah celah.
Baca juga: Pengertian Bagian Bagian Telinga dan Fungsinya Beserta Gambar
Ketika cahaya melewati sebuah medium yang mengandung partikel sekurang kuranya 9 m membuat berkas cahaya tadi tidak dapat terdeteksi oleh medium yang dilewatinya disebut dengan optically clear. Kehadiran partikel koloid pada dasarnya akan menghamburkan sebagian cahaya yang ada, dan sebagian cahaya yang tersisa akan diteruskan dengan intensitas yang relatif lebih rendah.

Sebenarnya efek tyndall dapat kita gunakan untuk mengamati berbagai partikel partikel koloid dengan menggunakan mikroskop khusus. Hal ini disebabkan karena intensitas pada hamburan cahaya tersebut tergantung juga pada ukuran partikel. Maka dari itu kita dapat menggunakan efek tyndall untuk memperkirakan berat suatu molekul koloid. Partikel partikel koloid yang cenderung memiliki ukuran kecil ini berfungsi untuk menghamburkan cahaya yang diserta dengan gelombang pendek. Sedangkan partikel partikel yang memiliki ukuran jauh lebih besar cenderung akan menghamburkan cahaya dengan gelombang yang lebih panjang.

Sifat Kinetik Koloid
Sifat koloid yang satu ini berhubungan dengan adanya gerakan atau pergerakan. Sifat kinetik terbagi menjadi dua gerakan utama. Adapun gerakan tersebut adalah gerakan yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi dan gerakan termal (thermal). Partikel partikel koloid terus menerus bergerak dengan gerakan yang terkesan zig zag dan patah patah. Gerakan inilah yang dikenal dengan gerakan brown. Gerak brown sendiri terjadi akibat adanya tumbukan yang bersifat tidak seimbang dari molekul molekul medium dengan partikel koloid itu sendiri.
Baca juga: 8 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Partikel partikel koloid ini cenderung mengendap karena adanya pengaruh gaya gravitasi bumi. Hal ini juga sangat bergantung pada masa partikel terhadap medium yang dimilikinya. Jika rapatan masa partikel koloid lebih besar dari medium yang mendispersikannya maka partikel koloid tersebut akan mengendap. Namun jika rapatan masanya lebih kecil akan mengalami pengapungan.

Partikel zat terlarut yang ada secara otomatis akan mendifusi larutan yang memiliki tingkat konsentrasi tinggi menuju ke daerah yang memiliki tingkat konsentrasi lebih rendah. Jika membicarakan difusi maka sangat erat kaitannya dengan teori gerak brown. Hal ini dapat dianggap juga sebagai partikel partikel koloid atau molekul molekul mendifusi yang diakibatkan adanya gerak brown tadi. Butiran butiran koloid yang mengalami proses difusi akan sangat lambat karena terpengaruh ukuran partikel yang cukup besar.

Sifat Fisika Koloid
Pada dasarnya setiap koloid memiliki sifat fisika yang berbeda beda antara satu sama lain. Pada koloid hidrofil kita akan menemukan terjadinya hidrasi, hal ini disebabkan karena sifat sifat fisik koloid hidrofil sangat berbeda jika kita bandingkan dengan mediumnya. Kekentalan atau viskositasnya lebih besar dan tegangan pada permukaan umumnya lebih kecil. Sedangkan pada koloid hidrofob kita akan menemukan sifat sifat seperti tegangan, rapatan, dan viskositas (kekentalan) yang hampir sama dengan medium yang mendispersikannya.

Sifat Listrik Koloid
Pada dasarnya partikel koloid memiliki muatan listrik. Muatan ini terletak di permukaan dan diakibatkan oleh adanya ionisasi (penyerapan muatan). Apabila partikel koloid bermuatan kita tempatkan pada sebuah medan listrik, maka partikel tersebut secara otomatis akan bergerak menuju salah satu elektroda (tergantung pada muatan elektroda tersebut). Proses inilah yang kita sebut dengan elektroforesis.

Sifat Adsorpsi Koloid
Sifat adsorpsi koloid merupakan sebuah proses melekatnya zat diatas permukaan padatan maupun cairan. Pada dasarnya partikel koloid memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi warna dengan mudah. Hal ini disebabkan karena partikel koloid memiliki ukuran yang kecil sehingga permukaan partikel tersebut luaas dan menyebabkan adanya adsorpsi dalam skala besar.

Sifat Koagulasi Koloid
Sifat koloid koagulasi merupakan keadaan dimana partikel koloid mengalami penggumpalan. Sehingga stabilitas sistem sistem koloid ini menjadi hilang. Penyebab terjadi sifat koloid yang terjadi pada sistem koloid ini akibat adanya pengaruh pendinginan, pemanasan, pencampuran antar elektrolit, serta elektroforensis yang terjadi dan berlangsung sedemikian lama. Contoh sistem koloid yang dapat kita lihat jika meninjau sifat koagulasi adalah ketika kita merebus telur, mendinginkan agar agar yang masih panas, serta menjernihkan air sungai.

Sifat Pelindung Koloid
Dalam sistem koloid kita akan menemukan sifat pelindung, Sifat pelindung muncul apabila dalam sebuah sistem koloid terdapat tambahan dari koloid lainnya. Hal ini menghasilkan koloid yang stabil.

Jenis Jenis Koloid

 Sistem koloid atau yang lebih sering disebut koloid merupakan sebuah bentuk campuran atau Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid

Selain memiliki sifat, dalam sistem koloid kita akan mengenal jenis jenis koloid berdasarkan fase zat dispersinya. Adapun 3 jenis koloid adalah sol, buih, dan emulsi.

  1. Sol sendiri merupakan fase terdispersi menjadi padat.
  2. Buih merupakan fase terdispersi menjadi gas.
  3. Emulsi adalah gase terdispersi menjadi cair.


Karakteristik dan Ciri Ciri Koloid

Dalam sistem koloid yang selanjutnya akan kita pelajari adalah karakteristik atau ciri ciri koloid. Adapun karakteristik koloid adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat heterogen karena merupakan campuran.
  2. Mengalami dispersi molekul.
  3. Koloid tidak bisa disaring meskipun bersifat heterogen. Hal ini dapat kita amati pada air laut yang asin karena mengandung garam, namun kita tidak dapat memisahkan antara air dengan garam dengan menyaringnya.
  4. Memiliki dimensi partikel kurang dari 1 nano meter. Untuk mengamatinya kita memerlukan mikroskop khusus.
  5. Sistem koloid menjadi stabil karena adanya gaya tarik menarik yang akhirnya menyebabkan terjadinya agregat dan pengendapan.

Pemanfaatan Koloid


Koloid umumnya banyak dimanfaatkan pada sektor industri karena pada sistem koloid tidak melarutkan campuran secara homogen, memiliki stabilitas yang tinggi, dan sulit rusak. Adapun pemanfaatan koloid di bidang industri adalah sebagai berikut:

Industri Kosmetik
Pemanfaatan koloid untuk kepentingan kosmetik dapat kita lihat dari munculnya produk shampoo, foundation, pembersih wajah, pelembab badan, dan deodorant.

Industri Tekstil
Jenis koloid yang dipakai pada industri tekstil adalah sol yang notabennya menyerap warna dengan sangat baik dan efektif.

Industri Farmasi
Munculnya obat obatan yang dibuat dalam jenis sol.

Industri Makanan dan Minuman
Munculnya makanan dan minuman seperti kecap, susu, mayonaise, saus, mentega yang pada dasarnya dibuat dari bebagai macam koloid.

Itulah materi tentang Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid dan Pemanfaatan Koloid di berbagai bidang kehidupan yang dapat saya sampaikan kali ini. Terimakasih.
Sumber http://materi4belajar.blogspot.com/

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Sistem Koloid, Sifat dan Jenis Jenis Sistem Koloid"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel