My New Equipment; Boya WM-6 (Review Indonesia)
Hy guys, i would like to introduce my new equipment. Ya mungkin sekilas mirip HT, tapi sebenarnya jauh dari itu. Alat ini merupakan perangkat komunikasi satu arah. Sedangkan HT atau handy talkie merupakan perangkat komunikasi dua arah. Kesamaannya mereka sama-sama menggunakan gelombang radio dalam pemancaran sinyal.
Inilah Boya WM-6, sudah lama punya hastrat untuk memiliki salah satu wireless audio equipment apalagi untuk penggunaan video making khususnya yang penggiat youtube seperti saya. Perangkat ini juga sangat perlu karena saya juga anggota publikasi dan media di sebuah unit kegiatan kampus.
Apabila ada acara dan membutuhkan alat perekaman audio, saya kira Boya WM-6 ini menjadi pelengkap yang bikin video makin empuk. Salah satu kendala dalam pembuatan video selama ini apalagi video dokumenter adalah audionya. Banyak yang mengandalkan audio kamera yang secara kualitas sangat buruk. Ada juga yang menggunakan audio recorder portable seperti Tascam. Saya sendiri juga memiliki perangkat Tascam DR-40 dan Tascam DR-60D Mark II.
Kendalanya apabila hanya memakai perangkat ini adalah tidak bisa mengontrol jarak jauh. Paling-palingan menggunakan kabel dan itu sangat repot. Itulah sebab kenapa Mic Wireless seperti Boya WM-6 ini sangat membantu.
Perangkat ini saya beli melalui tokopedia seharga 1,5 jutaan. Sebelum terpilihnya perangkat ini, saya sudah searching mencari perangkat yang kualitas bagus dan murah, tentunya tidak sekelas Senheiser yang harganya mencapai 8 jutaan. Sempat naksir dengan Saramonic dan Rode, tapi jadiannya tetep sama Boya.
Look!, boya ini secara tampilan itu cool walau harganya dibawah Rode dan setara Saramonic SR-WM 4C yang secara tampilan banyak menang Boya. Karena setara dengan Saramonic, mungkin lebih asik jika ini equipment dibandingkan dengannya.
Dari segi packingan, Boya hadir dengan case yang sangat bermanfaat untuk penyimpanan. Dari segi tampilan jelas menang Boya dibandingkan Saramonic, apalagi dilengkapi LCD indikator sederhana yang tidak dimiliki Saramonic. Dari bahannya, walau sama-sama plastik, Boya lagi-lagi menang. Saramonic cenderung murahan.
Plug konektivitas juga luar biasa. Untuk transmitter memiliki 2 plug, satu untuk lav mic dan satu lagi untuk line in yang dua-duanya menggunakan Stereo mini jack 3.5mm. Berbeda dengan Saramonic yang hanya memiliki satu plug yaitu khusus lav mic dan itu dengan konetivitas kabel XLR.
Receiver dari Saramonic dan Boya sama-sama memiliki dua plug, audio out dan audio monitor yang tersambung dengan headphone. Sayangnya dari tampilan juga jauh dari Boya, karena Boya dilengkapi dengan segel di ujung konektornya.
Perbedaan juga terlihat jauh dari antenanya. Saramonic menggunakan antena sangat panjang dan fleksibel yang dapat dilepas. Berbeda dengan Boya, antena yang dimiliki boya berukuran kecil dan fleksibel sehingga terlihat premium. Dari segi kualitasnya, boya dapat menjangkau sampai jarak 100m sedangkan Saramonic hanya 60m.
Saat kamu membeli Boya WM-6 ini kamu akan mendapatkan; 1 case, 2 unit (receiver & transmitter), 1 mini jack 3.5mm to male XLR, 1 set lav mic, 1 jack to jack 3.5mm male, belclip dan shoe mount adapter.
Untuk perekaman acara, kamu cukup mengkoneksikan transmitter ke pusat audionya. Misalkan dalam acara tersebut ada pusat control audio, colokkan mini jack-nya ke Audio mixernya dan unit transmitternya melalui line in, ingat ke colokan line in bukan colokan mic. Maka kamu sudah dapat mengontrol dari jarak jauh.
Kemudian dari receiver melalui output kamu bisa langsung colokkan ke colokan mic kamera menggunakan kabel jack. Atau menggunakan kabel jack to XLR ke Tascam atau audio recorder yang kamu punya.
Over all, ini equipment sangar recomended. Sudah murah woth it lagi.
Belum ada Komentar untuk "My New Equipment; Boya WM-6 (Review Indonesia)"
Posting Komentar