Contoh Surat Izin Cuti Mengajar untuk Guru Lengkap


Skripsi adalah salah tugas akhir yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Biologi dengan kajian dan topik penelitian yang luas terkadang membuat bingung para calon sarjana sains. Di artikel ini, Generasi Biologi memberikan contoh judul skripsi biologi murni baru non pendidikan biologi). 

Judul skirpsi tersebut dirangkum sesuai dengan topik, seperti judul skripsi tumbuhan (botani), hewan (zoologi), ekologi, mikrobiologi (virus, bakteri, jamur/fungi), dan biologi molekuler. Judul skrispsi biologi analisis, deskriptif, kualitatif, dan kuantitatif juga disajikan dalam contoh tersebut. Judul tersebut diperoleh dari perpustakaan universitas negeri seperti UI, UGM, ITB, IPB, ITS, dan Unair.

Berikut contoh judul skripsi biologi terbaru:

BOTANI

  1. PERBANDINGAN ANATOMI AKAR DAN DAUN PADA ANGGREK EPIFIT DAN TERESTRIAL; STUDI KASUS BEBERAPA SPESIES ANGGOTA GENUS Liparis DAN Malaxis (ORCHIDACEAE)    
  2. KANDUNGAN KLOROFIL-A DAN KARAGINAN Eucheuma cottonii YANG DITANAM PADA KEDALAMAN BERBEDA DI DESA PALASA, PULAU POTERAN
  3. PENGARUH APLIKASI PUPUK HAYATI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) VARIETAS TOMBATU DI PT PETROKIMIA GRESIK
  4. STUDI POTENSI BIOHERBISIDA EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP GULMA RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus)
  5. PENGARUH MEDIUM MS DENGAN PENAMBAHAN ARGININ 100 PPM TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS APIKAL TEBU (Saccharum officinarum) VARIETAS NXI 1-3, HW-1 DAN THA SECARA IN-VITRO
  6. POTENSI ALANG-ALANG (Imperata cylindrica (L.) Beauv.) DALAM PRODUKSI ETANOL MENGGUNAKAN BAKTERI Zymomonas mobilis
  7. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI ANGGREK Dendrobium taurulinum J.J. SMITH PADA BEBERAPA JENIS MEDIA DAN KONSENTRASI SUKROSA SECARA IN VITRO.
  8. RESPON KALUS BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza sativa L.) PADA KONDISI CEKAMAN SALINITAS (NaCl) SECARA IN VITRO.
  9. UJI POTENSI EKSTRAK DAUN BINTARO (Cerbera odollam) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP MORTALITASHAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) DENGAN MEDIA DAUN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens)
  10. STUDI POTENSI INSEKTISIDA NABATI EKSTRAK DAUN MAJAPAHIT (Crescentia cujete) TERHADAP LARVA GRAYAK (Spodoptera litura
  11. PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM BENZOAT DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP KUALITAS BIJI EBONI (Diospyros celebica Bakh.) SELAMA MASA SIMPAN
  12. RESPON PERTUMBUHAN TUNAS KULTUR MERISTEM APIKAL TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum) VARIETAS NXI 1-3 DAN HW-1 SECARA IN VITRO PADA MEDIA MS DENGAN PENAMBAHAN ARGININ DAN GLUTAMI
  13. EFEKTIVITAS meta-TOPOLIN (mT) DAN NAA TERHADAP PERTUMBUHAN IN VITRO STROBERI (Fragaria ananassa Var. DORIT) PADA MEDIA MS CAIR DAN KETAHANANNYA DI MEDIA AKLIMATISASI
  14. INDUKSI TUNAS TIGA AKSESI STEVIA REBAUDIANA BERTONI PADA MEDIA MS DENGAN PENAMBAHAN BAP DAN IAA SECARA IN VITR
  15. PENGARUH PEMBERIAN MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Dahlia pinnata YANG DITUMBUHKAN DALAM MEDIA MENGANDUNG LOGAM TIMBAL (Pb)
  16. RESPON PERTUMBUHAN EMBRIO SOMATIK KEDELAI (Glycine max) VARIETAS ARGOMULYO DAN WILIS TERHADAP CEKAMAN NaCl SECARA IN VITRO
  17. PERTUMBUHAN PUCUK AKSILER SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) PADA MEDIUM MENGANDUNG KARBENISILIN
  18. PENGARUH BENZILAMINOPURIN, KINETIN DAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN KULTUR PUCUK Ricinus communis L.
  19. PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP KANDUNGAN ANDROGRAFOLID DALAM KULTUR KALUS Andrographis paniculata (Burm f.) Wallich ex Nees PADA BERBAGAI PERIODE SUBKULTUR
  20. PENGARUH 6-BENZYLAMINOPURIN (BAP) DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN PUCUK AKSILER KALIANDRA (Calliandra calothyrsus Meisn.) Secara in Vitro
  21. PENGARUH GIBERELIN (GA3) TERHADAP VIABILITAS, LAMA WAKTU PERKECAMBAHAN DAN KECEPATAN PERKECAMBAHAN BIJI SALAK (Salacca edulis Reinw.).
  22. KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA DAN SERBUK SARI PADA Chrysanthemum morifolium Ramat DAN VARIETASNYA.
  23. RESPON PERTUMBUHAN, KERAPATAN STOMATA DAN KANDUNGAN KLOROFIL TANAMAN SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) PADA BERBAGAI WARNA CAHAYA TAMPAK.
  24. ANALISIS HUBUNGAN FENETIK TANAMAN GENUS Artocarpus MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI.






ZOOLOGI
  1. Keanekaragaman Genera Serangga Air Pada Musim Kemarau Panjang Di Hulu Kali Kuning, Cangkringan, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
  2. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK IKAN GABUS (Channa striata) PADA STRUKTUR HISTOLOGI HATI MENCIT (Mus musculus) HIPERGLIKEMIK.
  3. Keragaman kelelawar buah (Subordo Megachiroptera; famili Pteropodidae) dan hubungannya dengan kelimpahan tumbuhan berbuah di tepi kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung
  4. EFEKTIFITAS PERENDAMAN BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio L.) DALAM LARUTAN DAUN API-API (Avicennia marina) TERHADAP PENURUNAN JUMLAH Trichodina sp.
  5. PENGARUH PENAMBAHAN ENZIM PADA PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
  6. PENGARUH PAPARAN SUB LETHAL INSEKTISIDA DIAZINON 600 EC TERHADAP LAJU KONSUMSI OKSIGEN DAN LAJU PERTUMBUHAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus)
  7. PENGARUH SALINITAS TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN PERTUMBUHAN IKAN BAWAL BINTANG (Trachinotus blochii).
  8. PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI DAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN BETUTU (Oxyeleotris marmorata) PADA SKALA LABORATORIUM
  9. Distribusi kelelawar pemakan buah (Chiroptera, Pteropodidae) di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 
  10. PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN MADU DALAM NACL FISIOLOGIS TERHADAP VIABILITAS DAN MOTILITAS SPERMATOZOA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) SELAMA MASA PENYIMPANAN
  11. PENGARUH SALINITAS TERHADAP KONSUMSI OKSIGEN JUVENIL GURAME (Osprhonemus gourami) SKALA LABORATORIUM
  12. PENGARUH BERBAGAI JENIS PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus)
  13. VARIASI MORFOLOGI CANGKANG KIJING AIR TAWAR Contradens contradens (Lea, 1838) DI SUNGAI BRANTAS, JAWA TIMUR. 
  14. EFEK PEMBERIAN RIMPANG TEMULAWAK (Carcume xanthonriza Rozb.) TERHADAP PENINGKATAN KADAR Hb dan JUMLAH ERITROSIT MENCIT AKIBAT PERLAKUAN 2-ME.
  15. PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH PADA MENCIT YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK.
  16. KECERNAAN PROTEIN KASAR PAKAN PADA BABIRUSA (Babyrousa babyrussa) DI KEBUN BINATANG SURABAYA. 
  17. EKSPLORASI DAN VISUALISASI MORFOLOGIS KERANG AIR TAWAR (BIVALVIA) DI SUNGAI NGROWO TULUNGAGUNG. 
  18. PENGARUH EKSTRAK TERIPANG Paracaudina australis TERHADAP DIAMETER PULAU LANGERHANS DAN BERAT BADAN MENCIT (Mus musculus) DIABETIK.
  19. BIOLOGI REPRODUKSI TERIPANG Phyllophorus sp. DI SELAT MADURA PADA BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTOBER 2016. 
  20. AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS MENCIT (Mus musculus) YANG DI INDUKSI EKSTRAK DAN FRAKSI TERIPANG Phyllophorus sp. 
  21. DAYA TAHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) AKIBAT INFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA PADA SALINITAS YANG BERBEDA.
  22. PENGARUH PENGGUNAAN SUBSTRAT YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN JUWANA KEPITING BAKAU (Scylla paramamosain).
  23. IDENTIFIKASI dan PREVALENSI Argulus YANG MENYERANG IKAN MASKOKI (Carrassius auratus), IKAN KOMET (Carrasius auratus auratus) dan IKAN KOI (Cyprinus carpio) DI DESA BANGOAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DAN DESA KEMLOKO KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR. 
  24. KONTAMINASI KANDUNGAN Pb, Cd, Cu, dan Zn PADA BEBERAPA JENIS IKAN YANG DITANGKAP DI SELAT MADURA BAGIAN BARAT SERTA BATAS AMAN KONSUMSINYA.
  25. STUDI KEANEKARAGAMAN PLANKTON PADA ALIRAN SUNGAI SURABAYA.
  26. OSMOREGULASI UDANG REGANG (Macrobrachium sintangense) AKIBAT PAPARAN KADMIUM (Cd) PADA KONDISI SALINITAS BERBEDA.
  27. SENSITIVITAS SEL OTOT LURIK MENCIT (Mus musculus) DIABETIK TERHADAP GLUKOSASETELAH PEMBERIAN EKSTRAK TERIPANG Paracaudina australis


MIKROBIOLOGI

  1. Isolasi dan Identifikasi Fungi Pengendali Hayati Pratylenchus coffeae dari Rizosfer Tanaman Kopi
  2. Mekanisme Jamur Mikoriza Arbuskula Dalam Menekan Perkembangan Penyakit Pada Bibit Tebu
  3. Pemanfaatan Limbah Budidaya Ikan Hasil Olahan Secara Mikrobiologis Untuk Media Pertumbuhan Nannochloropsis Oculata Sebagai Upaya Pencegahan Pencemaran Perairan Pesisir
  4. BIOGROUTING: PRODUKSI UREASE DARI BAKTERI LAUT (Oceanobacillus sp.) PENGENDAP KARBONAT
  5. Azotobacter SEBAGAI BIOAKUMULATOR MERKURI
  6. PENGARUH MEDIUM LIMBAH ORGANIK TERHADAP AKTIVITAS ENZIM LIPASE DARI ISOLAT KAPANG TANAH WONOREJO
  7. STUDI EFEKTIVITAS BERBAGAI BAHAN PEMBAWA (CARRIER) TERHADAP PROPAGUL MIKORIZA ASAL DESA CONDRO, KECAMATAN PASIRIAN, LUMAJANG
  8. KEANEKARAGAMAN DAN POTENSI KAPANG PELARUT FOSFAT DARI PULAU POTERAN, SUMENEP, MADURA
  9. UJI MULTILOKASI PENGARUH ISOLAT BAKTERI PENAMBAT NITROGEN, BAKTERI PELARUT FOSFAT DAN MIKORIZA ASAL DESA CONDRO, KECAMATAN PASIRIAN, KABUPATEN LUMAJANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis L.)
  10. POTENSI ISOLAT BAKTERI Bacillus DAN Pseudomonas DALAM MENDEGRADASI PLASTIK DENGAN METODE KOLOM WINOGRADSKY
  11. IDENTIFIKASI MIKORIZA DARI LAHAN DESA POTERAN, PULAU POTERAN, SUMENEP MADURA DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOFERTILIZER PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens)IDENTIFIKASI MIKORIZA DARI LAHAN DESA POTERAN, PULAU POTERAN, SUMENEP MADURA DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOFERTILIZER PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens)
  12. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP Aeromonas salmonicida SECARA IN VITRO
  13. APLIKASI RHIZOBIUM, MIKORIZA DAN KOMBINASI KEDUANYA PADA TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogeae) SEBAGAI USAHA REKONSTRUKSI LAHAN KRITIS DI DESA CONDRO, KECAMATAN PASIRIAN, LUMAJANG
  14. KEANEKARAGAMAN BAKTERI TANAH PENDEGRADASI BAHAN ORGANIK DI DESA TALANGO DAN DESA POTERAN, PULAU POTERAN
  15. IDENTIFIKASI MIKORIZA DESA CABBIYA, PULAU POTERAN, SUMENEP MADURA, DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOFERTILIZER PADA TANAMAN KACANG KAYU (Cajanus cajan)
  16. AKTIVITAS ENZIM MERKURI REDUKTASE PADA Azotobacter SEBAGAI ENZIM PEREDUKSI Hg2+ MENJADI Hg0
  17. BAKTERI TANAH SAMPAH PENDEGRADASI PLASTIK DALAM KOLOM WINOGRADSKY
  18. ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN UJI POTENSI YEAST DARI RHIZOSFER Rhizophora mucronata WONOREJO DALAM MENDEGRADASI LIPID, SELULOSA DAN LIGNIN
  19. EKSPLORASI MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA) INDIGENOUS PADA TANAH ALUVIAL DI KABUPATEN PAMEKASAN MADURA
  20. PENGARUH PENAMBAHAN CuSO4.5H20 TERHADAP PRODUKSI ETHANOL DARI MOLASE Saccharum officinarum OLEH Saccharomyces Cerevisiae
  21. FERMENTASI ETANOL BUAH BOGEM (Sonneratia caseolaris) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK TAUGE
  22. APLIKASI MIKROBIOLOGI INDUSTRI DALAM PENINGKATAN PEMANFAATAN PRODUK LOKAL
  23. BIOREMEDIASI LIMBAH CAIR PT PETROKIMIA GRESIK DENGAN BAKTERI INDIGENOUS
  24. ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PENDEGRADASI SOLAR DAN BENSIN DARI PERAIRAN PELABUHAN GRESIK
  25. POTENSI KAPANG Aspergillus sp. DALAM PROSES HIDROLISIS UNTUK PRODUKSI ETANOL DARI SAMPAH SAYUR DAN BUAH PASAR WONOKROMO SURABAYA
  26. PENGARUH WAKTU, pH, DAN SUHU INKUBASI TERHADAP AKTIVITAS ENZIM KERATINASE DARI ISOLAT Bacillus SLII-I
  27. ELIMINASI SUGARCANE MOSAIC VIRUS MELALUI KEMOTERAPI PADA TEBU (Saccharum officinarum) VARIETAS NXI 2T DAN NXI 6T SECARA IN VITRO
  28. EFEKTIVITAS PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DENGAN VARIASI MEDIA KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria) DAN SABUT KELAPA (Cocos nucifera)
  29. POTENSI ISOLAT KAPANG KOLEKSI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI DAN BIOTEKNOLOGI BIOLOGI ITS DALAM MENDEGRADASI PEWARNA AZO ORANGE II
  30. PERSEN INFEKSI PROPAGUL MIKORIZA VERSIKULAR ARBUSKULAR INDIGENOUS ASAL DESA PANGPONG KEC.LABANG KAB.BANGKALAN MAADURA PADA PERAKARAN TANAMAN PADI (Oryza sativa), KEDELAI (Glycine max), DAN TANAMAN GULMA RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus)
  31. IMOBILISASI ISOLAT Bacillus S1 DENGAN AGAR DAN ALGINAT UNTUK BIOREMEDIASI LOGAM BERAT MERKURI
  32. UJI HAYATI MIKORIZA Glomus fasciculatum TERHADAP PATOGEN Sclerotium rolfsii PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill var. Argomulyo)
  33. PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK(EICHHORNIA CRASSIPES)TERHADAP JAMUR TIRAM PUTIH(PLEUROTUS OSTREATUS)
  34. PENGARUH BAKTERI HIDROKARBONOKLASTIK NON-INDIGEN TERHADAP KARAKTER FISIK MINYAK BUMI DARI SUMUR MINYAK BUMI DI JATIBARANG
  35. ISOLASI BAKTERI PROBIOTIK ANTAGONIS Vibrio harveyi DARI LUMPUR HUTAN MANGROVE UNTUK POSTLARVA UDANG WINDU (Penaeus monodon)
  36. PENGKAJIAN POTENSI LIMBAH CAIR ORGANIK SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM MICROBIAL FUEL CELL (MFC)
  37. UJI POTENSI ISOLAT KAPANG TAMAN NASIONAL ALAS PURWO SEBAGAI PENGHASIL ENZIM SELULASE. 





EKOLOGI

  1. KEANEKARAGAMAN COPEPODA PLANKTONIK DI PERAIRAN SEKITAR LOKASI PENGEBORAN MINYAK DAN GAS BUMI WERU, LAMONGAN JAWA TIMUR
  2. KEANEKARAGAMAN PLANKTON DI SUNGAI CANGAR DESA SUMBER BRANTAS KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU. 
  3. KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL SPESIES KIJING AIR TAWAR FAMILI UNIONIDAE DI SUNGAI BRANTAS 
  4. KOMUNITAS IKAN KARANG PADA TIGA MODEL TERUMBU BUATAN (ARTIFICAL REEF) DI PERAIRAN PANTAI PASIR PUTIH SITUBONDO, JAWA TIMUR 
  5. PENGARUH FRAGMENTASI HABITAT DENGAN TRAP CROP TERHADAP ARTHROPODA PREDATOR DI DESA PURWOSARI, PASURUAN
  6. STUDI DISTRIBUSI MAKROFAUNA BENTHOS DI ZONASI MANGROVE PULAU POTERAN, MADURA, JAWA TIMUR
  7. STUDI KEANEKARAGAMAN AVIFAUNA SEBAGAI SARANA EDUKASI EKOWISATA BIRDWATCHING DI KAWASAN WISATA KONDANG MERAK, MALANG
  8. POTENSI SEL Chlorella sp. INAKTIF SEBAGAI BIOSORBEN LOGAM BERAT Cd2+
  9. Hubungan antara tingkat risiko pencemaran sarana air bersih hasil inspeksi sanitasi dengan kualitas air bersih secara fisik, kimia, dan biologi di Kota Depok tahun 2015-2016
  10. Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di gugus pulau Pari, Kepulauan Seribu
  11. KAJIAN KOMPOSISI FITOPLANKTON DAN HUBUNGANNYA DENGAN LOKASI BUDIDAYA KERANG MUTIARA (Pinctada maxima) DI PERAIRAN SEKOTONG, NUSA TENGGARA BARAT
  12. TINGKAH LAKU MAKAN RUSA SAMBAR (Cervus unicolor) DALAM KONSERVASI EX-SITU DI KEBUN BINATANG SURABAYA
  13. PENGARUH HABITAT TERMODIFIKASI LAHAN PADI SAWAH (Oryza sativa) MENGGUNAKAN TRAP CROP TERHADAP KOMPOSISI DAN TINGKAT KEANEKARAGAMAN ARTHROPODA HERBIVORA
  14. PENGARUH HABITAT TERMODIFIKASI MENGGUNAKAN SERAI TERHADAP SERANGGA HERBIVORA DAN PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS IR-64 DI DESA PURWOSARI, PASURUAN
  15. MAKROZOOBENTHOS DI SUNGAI WONOREJO, SURABAYA
  16. KEANEKARAGAMAN BURUNG DI BEBERAPA TIPE HABITAT DI BENTANG ALAM MBELILING BAGIAN BARAT, FLORES
  17. Fluktuasi asimetri dan ekomorfologi pembagian relung (niche partitioning) pada komunitas kelelawar di Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah
  18. BIOAKUMULASI LOGAM BERAT TIMBAL (PB) DAN HUBUNGANNYA DENGAN LAJU PERTUMBUHAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus)
  19. KORELASI KOMUNITAS NUDIBRANCHIA DENGAN KOMUNITAS PORIFERA DI PERAIRAN PASIR PUTIH, SITUBONDO
  20. STRUKTUR KOMUNITAS SPONS LAUT (PORIFERA) DI PANTAI PASIR PUTIH SITUBONDO
  21. STRUKTUR KOMUNITAS POLYCHAETA KAWASAN MANGROVE MUARA SUNGAI KALI LAMONG-PULAU GALANG, GRESIK
  22. BIOAKUMULASI LOGAM BERAT KADMIUM (Cd) OLEH Chaetoceros calcitrans PADA KONSENTRASI SUBLETHAL
  23. POPULASI BURUNG JALAK BALI (Leucopsar rothschildi, STRESEMANN 1912) HASIL PELEPASLIARAN DI DESA PED DAN HUTAN TEMBELING, PULAU NUSA PENIDA, BALI
  24. KECEPATAN FILTRASI KERANG HIJAU Perna viridis TERHADAP Chaetoceros sp. PADA MEDIA TERCEMAR LOGAM BERAT KADMIUM (Cd)
  25. UJI KEMAMPUAN TANAMAN VETIVER(Chrysopogon zizanioides (L.) Roberty) SEBAGAI FITOREMEDIATOR PADA PROSES BIOREMEDIASI TANAH TERKONTAMINASI PHC (PETROLEUM HYDROCARBON) 
  26. UJI EFEKTIVITAS UMPAN PROTEIN TERHADAP POPULASI LALAT BUAH Bactrocera carambolae Drew & Hancock (Diptera: Tephritidae) DI KEBUN BUAH SUBANG, JAWA BARAT
  27. PENURUNAN KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENURUNAN KUALITAS AIR DI TIGA STASIUN SUNGAI CIKAPUNDUNG, JAWA BARAT
  28. PERUBAHAN PERILAKU AGRESIF Macaca fascicularis Raffles (1821) DALAM INTERAKSINYA DENGAN MANUSIA : studi kasus Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Pananjung - Pangandaran, dan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Bandung
  29. PENGARUH ARANG AKTIF DAN SAGITTARIA MONTEVIDENSIS TERHADAP PENURUNAN POLUTAN LIMBAH DETERJEN DENGAN MENGGUNAKAN LAHAN BASAH BUATAN
  30. STUDI PAKAN DAN RELUNG EKOLOGI IKAN Mystus planiceps, Hemibagrus nemurus (famili Bagridae), Pangasius micronemus (famili Pangasidae) DI KALI SURABAYA 
  31. INTERAKSI BLEKOK SAWAH (Ardeola speciosa) DENGAN BURUNG JENIS LAIN SAAT MENCARI MAKAN DI WONOREJO.
  32. STUDI PAKAN DAN RELUNG EKOLOGI IKAN Mystus planiceps, Hemibagrus nemurus (famili Bagridae), Pangasius micronemus (famili Pangasidae) DI KALI SURABAYA.


BIOLOGI MOLEKULER

  1. KERAGAMAN GENETIK Peronosclerospora spp. YANG MENYERANG TANAMAN JAGUNG DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENANDA MlKROSATELIT DAN AMPLIFIED RIBOSOMAL DNA RESTRICTION ANALYSIS (ARDRA).
  2. Penambatan Molekuler Sitokrom P450 Isoform 2C9 dengan Fenitoin dan Simetidin
  3. Studi interaksi pengikatan asam mefenamat dan piroksikam pada albumin manusia dengan metode penambatan molekuler secara in silico
  4. Simulasi dinamika molekular adsorpsi hidrogen pada carbon nanotubes (CNT) dengan variasi chirality
  5. Analisis dinamika molekuler hasil penambatan molekul kompleks siklooksigenase-2 dengan beberapa senyawa 3- Fenil-2-stiril-4(3H)-kuinazolinon tersubstitusi sulfonamida atau sulfasetamida 
  6. Analisis In Silico Inhibisi Enzim Sitokrom P450 3A4 oleh Senyawa Golongan Inhibitor HIV-Protease dengan Teknik Molecular Docking
  7. Screening Aktivitas Anti Inflamasi Senyawa Aktif yang Terkandung pada Beberapa Tanaman Obat Indonesia Melalui Penghambatan Enzim 12-Lipoksigenase secara In Silico
  8. Pembuaran basis data struktur tiga dimensi senyawa kimia dari tanaman obat di indonesia
  9. Analisis aktivitas epitope netralisasi hemaglutinin virus H5N1 strain non-Indonesia dan Indonesia dengan introduksi antibodi 8H5 menggunakan simulasi dinamika molekuler 
  10. Penambatan molekular beberapa senyawa xanton dari tanaman garcinia mangostana linn. pada enzim plasmepsin dan reduktase protein pembawa enoil asil plasmodium falciparum
  11. Analisis dinamika molekuler senyawa kompleks 12- Lipoksigenase dengan kurkumin dan dua turunannya
  12. Analisis dinamika molekuler hasil penambahan kompleks a-glukosidase dengan sulokrin
  13. Analisa kestabilan Membran tetraether Lipid (TEL) dari arkaea thermoplasma acidophilum berdasarkan pengaruh cincin siklopentana terhadap temperatur dan pH ekstrim dengan simulasi dinamika molekuler
  14. Analisis aktivitas mutasi HIV-1 protease dari model pasien RY1 dan DY1 terhadap inhibitor amprenavir dengan metode molecular dynamic simulation
  15. Analisis gen 12 SrRNA dari DNA mitochondria kelelawar pemakan buah chironax melanocephalus (Chiroptera:pteropodiate) di taman nasional gunung halimun
  16. Studi mekanisme mutasi virus influenza A membentuk subtipe H5H1 pada manusia secara in silico
  17. Isolasi dan pengklonaan promoter gen lea3 yang terinduksi kekeringan dari tanaman padi (oryza sativa L.) lokal Indonesia kultivar Rojolele dan Batutegi
  18. Pengklonan gen pol pengkode reverse transcriptase tanpa RNAse H murine leukimia virus ke dalam vektro ekspresi pQE-80L
  19. optimasi dan identifikasi gen penyandi fruktansukrase dari koleksi isolat bakteri asam laktat penghasil eksopolisakarida dengan metode polymerase chain reaction
  20. Pengukuran level rna gen penanda sel punca kanker payudara dari kultur sel primer jaringan kanker payudara
  21. Transformasi gen OsERA1 (Oryza sativa Enhanced Response to ABA1) ke Kalus Padi cv. Taipei 309 menggunakan agrobacterium tumefaciens
  22. Kloning dan sekuensing Gen L-Asparaginase yang berasal dari bakteri Erwinia raphontici dan Bacillus circulans di E. coli
  23. Rekonstruksi primer polymerase chain reaction (PCR) spesifik untuk gen transferin pada ikan nila (oreochromis niloticus)
  24. Konstruksi vektor rekombinan gen VDAC3 pada plasmid pET100/D-TOPO
  25. Rekayasa gen fruktansukrase versi terpenggal dari plasmid rekombinan pembawa gen ftf lengkap dengan menggunakan teknik polymerase chain reaction
  26. Studi polimorfisme gen pengkode Plasmodium vivax Duffy Binding Protein II (PvDBP II) dari subjek penderita malaria vivax di Kabupaten Mimika, Papua
  27. Isolasi gen omega 3 desaturase dari Nannochloropsis sp. isolat lokal 
  28. Kloning dan ekspresi gen tilapia growth hormone (tiGH) untuk memproduksi protein rekombinan hormon pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus, Linnaeus 1758)
  29. Identifikasi gen dari bakteri asam laktat penghasil bakteriosin Streptococcus macedonicus MBF 10-2 dan Weissella confusa MBF 8-1 dengan teknik genomic library
  30. Isolasi RNA dan pengklonaan gen tripsin kation dari pankreas sapi ke escherichia coli DH5-945 
  31. ANALISIS KEANEKARAGAMAN VARIETAS DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DENGAN MARKA MIKROSATELIT
  32. Ekspresi gen SOX2 pada sel kanker payudara CD44+/ CD24- dan CD44-/CD24- yang di ko-kultur dengan MEF (mouse embryonic fibroblast)
  33. Optimasi dan validasi uji higromisin pada tanaman pisang (Musa acuminata Colla [AA]) kultivar lampung hasil transformasi menggunakan gen hpt (hygromycin phosphotransferase)
  34. Amplifikasi gen gag p7 (Nukleokapsid) human immunodeficiency virus type 1 (HIV-1) subtipe CRF01_AE isolat Indonesia
  35. Efisiensi Transformasi RNAi gen pfp ke dalam Kalus Saccharum officinarum Varietas PS 862 dengan Perantara Agrobacterium tumefaciens.


Sumber: Perpustakaan UGM, UI, ITB, ITS, dan Unair
Sumer foto: www.worldinternships.org



Sumber https://www.generasibiologi.com/

Belum ada Komentar untuk "Contoh Surat Izin Cuti Mengajar untuk Guru Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel