5 Fakta Penting Seputar Hamil Anggur
Apa kalian pernah mendengar istilah hamil anggur?
Jika pernah pasti anda akan bertanya-tanya seperti apa itu hamil anggur. Hamil anggur dalam bahasa kedokteran disebut sebagai mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang tidak normal karena pada kehamilan ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa dari sel ari-ari atau plasenta.
Pertumbuhan plasenta yang berlebihan tersebut membentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur sehingga masyarakat menyebut kelainan ini sebagai hamil anggur.
Kehamilan anggur umumnya tidak disertai dengan adanya janin, hamil ini disebut sebagai hamil anggur komplit. Sedangkan kehamilan anggur yang disertai janin disebut hamil anggur tidak komplit.
Penyebab Hamil Anggur
Penyebab pastinya masih belum jelas, namun diduga kehamilan ini timbul karena faktor genetik atau keturunan.
Yang menarik pada ibu hamil anggur kadar vitamin A lebih rendah dibanding kadar vitamin A pada ibu yang hamil normal. Tetapi secara pasti belum diketahui hubungan hamil anggur dengan rendahnya kadar vitamin A.
Gejala Klinis Hamil Anggur
Hamil anggur bila masih kecil sering kali tidak menimbulkan gejala, tetapi gejala yang paling sering muncul adalah keluhan mengeluarkan darah pada saat kehamilan, pendarahan yang terjadi sangat bervariasi dari pendarahan yang sedikit sampai banyak.
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) merupakan alat bantu diagnostik yang cukup penting dalam mengetahui keadaan kehamilan. Maka dari itu, pemeriksaan USG dapat membantu untuk mendeteksi hamil anggur secara dini.
Adapun gejala yang ditimbulkan umumnya tidak berbeda dengan gejala kehamilan pada umumnya. Seperti gejala terlambat haid yang disertai muntah-muntah, pusing, sakit kepala ataupun sering buang air seni.
Namun gejala yang lebih spesifik pada kehamilan anggur adalah cepat besarnya rahim sehingga ukuran pembesaran rahim lebih besar dari ukuran rahim pada umumnya pada usia kehamilan yang sama.
Gejala pembesaran rahim yang lebih cepat dapat juga terjadi pada kehamilan kembar, tetapi hal ini akan mudah diketahui oleh dokter dengan pemeriksaan USG. Sehingga tidak perlu khawatir bagaimana cara membedakannya.
Hamil anggur umumnya akan menyebabkan keguguran dan pendarahan yang hebat sehingga seringkali menyebabkan gejala kekurangan darah yang cukup parah sehingga memerlukan pemberian darah melalui transfusi darah.
Bahaya Hamil Anggur
Bahayanya hamil anggur adalah komplikasi berupa pendarahan yang tentunya jika dalam jumlah banyak akan menyebabkan kematian.
Selain itu, komplikasi yang tidak kalah berbahayanya adalah terjadinya perubahan sel ari-ari menjadi sel yang sifatnya ganas. Kurang lebih 20% ibu dengan hamil anggur menderita komplikasi ini.
Sel kanker ini bisa menyebar ke organ tubuh lainnya seperti paru-paru dan otak melalui pembuluh darah.
Jika ini terjadi maka bukan tidak mungkin akan muncul penyakit baru berupa kanker di beberapa organ tubuh yang telah terinfeksi sel kanker dari rahim.
Bila seorang ibu telah di diagnosa kehamilannya adalah hamil anggur, maka kehamilan tersebut harus segera dikeluarkan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Pengeluaran kehamilan dengan cara kuret menggunakan metode kuret sedot dinilai lebih menguntungkan karena waktu yang dilakukan relatif singkat dengan pendarahan yang jauh lebih sedikit.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pembersihan atau pengeluaran hamil anggur haruslah dilakukan hingga benar-benar bersih, karena jika ada jaringan yang tertinggal maka bisa tumbuh lagi dan membentuk hamil anggur yang baru.
Bolehkah Ibu yang Pernah Hamil Anggur, Kembali Hamil ?
Tentu saja boleh...
Namun sebelum diperbolehkan untuk hamil lagi, sang ibu harus dipastikan terbebas dari sel atau jaringan penyebab hamil anggur yang pernah diderita.
Biasanya setelah dilakukan operasi kuret pada hamil anggur, penderita akan dilakukan pemeriksaan berkala hingga dinyatakan terbebas dari risiko hamil anggur.
Dengan begitu di kehamilan selanjutnya tidak perlu khawatir akan terulang hal yang sama seperti kehamilan sebelumnya.
Apa Ada Solusi Lain Selain Operasi Kuret Pada Hamil Anggur ?
Operasi kuret dilakukan sebagai langkah preventif (pencegahan) apabila sel plasenta menjadi ganas dan bertransformasi menjadi sel kanker.
Jika hamil anggur masih dalam tahap baru atau akut maka solusi yang tepat adalah prosedur pengobatan medis menggunakan obat-obat kemoterapi ataupun sitotastika (pembasmi kanker).
Namun, ada kalanya pengobatan dengan obat-obat ini tidak efektif. Itu terjadi karena sel-sel penyebab hamil anggur tidak dikeluarkan, hal ini tentunya berisiko jika saja masih tersisa beberapa sel yang belum mati.
Sel yang tersisa bisa tumbuh lagi dan membentuk hamil anggur yang baru.
Karena alasan itulah dokter selalu menyarankan untuk melakukan operasi kuret ataupun pengangkatan rahim (bila terlanjur parah) pada pasien hamil anggur.
Begitulah kiranya pembahasan kali ini mengenai hamil anggur.
Semua yang saya tau tentang hamil anggur sudah saya tuangkan di atas, semoga bisa membantu dan memberi manfaat banyak orang.
Belum ada Komentar untuk "5 Fakta Penting Seputar Hamil Anggur"
Posting Komentar