Banyak yang salah persepsi dalam mengukur kesuksesan anak



Banyak yang salah persepsi dalam mengukur kesuksesan anak. Indikator utama yang diukur adalah indeks prestasi. Menurut Psikolog Fery Farhati Anies Baswedan, sedangkan kejujuran berada di nomor urut belakang.

"Kegagalan dalam pengasuhan anak terjadi karena orang tua belum tahu bagaimana cara mendidik dan mengasuh anak yang baik serta benar," kata Fery yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (22/05/16).

Baca juga: Ingin Anak Cerdas, Orangtua Juga Harus Belajar 

Untuk membentuk karakter anak dalam suatu keluarga dimulai dari pengenalan, kemudian dibiasakan. Itu dilatih agar konsisten sehingga menjadi kebiasaan, karakter, dan budaya anak.

"‎Ini dilakukan sejak anak berusia dini. Kalau sedari kecil dibiasakan jujur, sampai dewasa menjadi budaya dia," kata Fery.

Menurutnya, kebiasaan jujur yang ditanamkan orang tua sejak dini akan membuat anak tidak berani berbohong. Budaya inilah yang akan dikembalikan dalam pengembangan karakter anak.

Hasil survei National Association of Colleges and Employers USA, menyebutkan di mana penentu sukses adalah komunikasi, kejujuran, dan kerja sama. Sedangkan indeks prestasi berada di nomor urut 17 dari 20 indikator utama.

"Orang tua di Indonesia selalu mengukur prestasi anak dari nilai indeks prestasi‎. Padahal itu di urutan belakang. Sedangkan di tiga urutan teratas adalah komunikasi, kejujuran, dan kerja sama," kata Fery.

Sumber:  #ixzz49dLjWVCJ

Sumber http://www.basirin.com/

Belum ada Komentar untuk "Banyak yang salah persepsi dalam mengukur kesuksesan anak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel