FENOMENA BADAI EL NINO MENGANCAM INDONESIA
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan kunjungan badai El Nina atau musim hujan berkepanjangan akan meninggalkan bencana banjir dan longsor (Bansor).
Badai ini telah masuk di sebagian Sumatera dan Kalimantan. Sementara sebagian di Jawa, diperkirakan awal musim penghujan mulai akhir November hingga awal Desember.
"Artinya pemerintah dan pemda harus segera mengantisipasi menghadapi banjir dan longsor," Kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (8/11).
Dalam catatan BNPB, terdapat 64 juta jiwa warga Indonesia menetap di daerah rawan sedang-tinggi dari banjir. Mereka tersebar di 315 kabupaten/kota.
Sementara ada 41 juta jiwa masyarakat di daerah rawan sedang-tinggi longsor di 274 kabupaten/kota.
"Pemerintah harus melindungi masyarakat. Untuk itu perlu segera dilakukan rapat koordinasi teknis antisipasi banjir longsor," imbuh Ketua Harian BNPB itu.
Menurut Sutopo, adanya El Nino berpengaruh mundurnya musim penghujan. Bergantinya musim maka berganti pula jenis bencananya.
"Jika sebelumnya didera kekeringan dan bencana asap akibat karhutla, maka akan berganti dengan banjir, longsor, dan puting beliung," bilangnya.
Untuk itu, Sutopo menyatakan bahwa BNPB dan BPBD perlu segera menyusun rencana kontinjensi menghadapi banjir longsor yang memuat kebijakan, strategi, peta bencana, komando, upaya, pengerahan sumber daya, dan lainnya.
Peringatan dini dari berbagai pihak seperti BMKG, PU Pera, Lapan dan lainnya dicermati sehingga dapat memperoleh informasi yang update.
"Pola banjir dan longsor umunya berlangsung selama penghujan dan puncaknya dari Desember, Januari hingga Februari. Banjir dan longsor sesungguhnya adalah bencana yang dapat diantisipasi karena dapat diprediksi dan dikenali sehingga korban dapat dihindari,"
Sumber https://www.pgrionline.com/
Belum ada Komentar untuk "FENOMENA BADAI EL NINO MENGANCAM INDONESIA"
Posting Komentar