Pola Ekologis Pedesaan Negara Berkembang
Desa pada awalnya merupakan suatu wilayah dengan karakteristik agraris yang dominan dan masyarakat yang cenderung homogen. Negara-negara bekas jajahan yang mendapatkan kemerdekaan selepas perang dunia kedua membangun ekonomi nasionalnya dengan cara industrialisasi dengan kebijakan impor baik itu mendatangkan sumberdaya modal, tenaga ahli dan teknologi dari negara maju. Kebijakan yang bersifat pasar bebas dan terbuka itu
lambat laun mengubah tata kerja masyarakat desa seperti munculnya industri, bank, mekanisasi pertanian dan lainnya.Desa |
Sejalan dengan itu tata ekologis pedesaan berubah yang didorong oleh meningkatnya kebutuhan penduduk di era industri seperti saat ini seperti menciutnya lahan pertanian dan menjalarnya pola pertanian ke wilayah lain seperti rawa, bakau, lereng gunung. Hal tersebut tentunya merusakn kelestarian lingkungan seperti
1. Pertanian di tanah rawa cepat tersendat karena airnya bersifat asin karena tidak bersirkulasi. Hutan bakau yang semula tempat bermukim dan bertelurnya ikan laut, setelah disawahkan fungsinyalama berhenti.
2. Di pedalaman Jawa, erosi makin menyebar dimana-mana, Sungai besar seperti Citarum, Ciliwung, Brantas dan lainnya semakin mengkritis. Air sungai yang awalnya menjadi sumber air bersih kini menjadi kotor karena ulah pelaku industri dan pola pikir masyarakat yang tidak bersih.
3. Curah hujan yang tinggi dan tanah yang labil kemudian perusakan hutan di hulu sungai menyebabkan banyak desa di Indonesia rawan gerakan tanah dan tanah longsor disertai banjir bandang.
Sumber:
Djaljoeni. Geografi Desa dan Kota.
Gambar:
Sumber https://geograph88.blogspot.com/
Belum ada Komentar untuk "Pola Ekologis Pedesaan Negara Berkembang"
Posting Komentar