Wisata Budaya: Kearifan Lokal Kampung Naga Tasikmalaya
Kampung Naga merupakan sebuah kampung adat sunda yang terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Terakhir kali saya mengunjungi kampung naga ketika lulus wisuda. Panorama kampung naga sangat indah dan menenteramkan hati. Kampung terletak di sebuah lembah yang dipinggirnya dihiasi oleh sawah dan di sisi lainnya dibatasi oleh sungai ciwulan dan hutan larangan. Menurut cerita masyarakat setempat Kampung Naga didirikan ketika zaman Sunan Gunung Jati yang menugaskan seorang bernama Singaparna untuk menyebarkan agama islam di priangan, kemudian ia sampai di Desa Neglasari dan menetap di sana.
Suasana Kampung Naga |
Untuk menuju lokasi kampung naga anda harus melewati turuan anak tangga yang berjumlah sekitar 420 buah, konon setiap orang yang menghitung jumlah anak tangga pasti akan berbeda hasilnya. Sepanjang tangga anda akan disuguhi pemandangan bukit hijau nan asri. Jika cape anda dapat beristirahat sejenak di warung-warung kecil yang menyediakan aneka makanan dan minuman atau kelapa muda. Setelah sampai di lembah anda harus berjalan lagi kurang lebih 100 meter melewati pesawahan dan sisi sungai Ci Wulan menuju perkampungan.
Suasana tenang sangat terasa ketika anda sampai di perkampungan. Semua bangunan di Kampung Naga menggunakan bahan alam seperti bambu, kayu dan ijuk. Kampung Naga sangat menghargai kearifan lokal leluhurnya sehingga kebersihan, kelestarian dan ketentraman warganya dapat terjaga hingga kini. Jumlah bangunan di Kampung Naga adalah 113 buah. Jumlah bangunan tersebut hingga kini tidak bertambah dan berkurang. Penduduk Kampung Naga mayoritas bermatapencaharian sebagai petani.
Suasana tenang sangat terasa ketika anda sampai di perkampungan. Semua bangunan di Kampung Naga menggunakan bahan alam seperti bambu, kayu dan ijuk. Kampung Naga sangat menghargai kearifan lokal leluhurnya sehingga kebersihan, kelestarian dan ketentraman warganya dapat terjaga hingga kini. Jumlah bangunan di Kampung Naga adalah 113 buah. Jumlah bangunan tersebut hingga kini tidak bertambah dan berkurang. Penduduk Kampung Naga mayoritas bermatapencaharian sebagai petani.
Masyarakat Kampung Naga membagi penggunaan lahan kedalam 3 bagian yaitu
1. Kawasan Suci
Yaitu sebuah bukit kecil di sebelah barat perkampungan yang sering disebut hutan larangan. Di kawasan inilah terdapat makam leluhur setempat. Disamping itu hutan larang berfungsi sebagai pengontrol ekologis lingkungan disekitarnya. Kearifan lokal inilah yang membuat kawasan kampung naga tetap asri dan damai.
2. Kawasan Bersih
Yaitu kawasan yang bebas dari benda-benda yang mengotori kampung baik sampah rumahtangga maupun hewan. Kawasan ini dibatasi pagar dari bambu.
3. Kawasan Kotor
Kawasan ini diperuntukkan untuk kegiatan penunjang kehidupan lainnya yang tidak mesti harus dibersihkan setiap saat. Di dalam area ini terdapat WC, kolam, kadang ternak.
Terakhir Kali Mengunjungi Kampung Naga (2011) |
Saat ini di tengah arus modernisasi, masyarakat kampung naga sudah terkontaminasi oleh budaya-budaya luar seperti sudah masuknya TV yang sedikit demi sedikit mulai melunturkan budaya lokal mereka.
Itulah sedikit profil tentang Kampung Naga, Tasikmalaya masih memiliki bentuk kearifan lokal yang jika diaplikasikan pada kehidupan modern saat ini dapat membantu menjaga lingkungan sekitar kita dari bencana. Mari kita jaga kearifan lokal sunda supaya terwujud masyarakat Tasik yang gemah ripah loh jinawi.
Sumber dan Gambar:
Sumber https://geograph88.blogspot.com/
Belum ada Komentar untuk "Wisata Budaya: Kearifan Lokal Kampung Naga Tasikmalaya"
Posting Komentar