Morfologi Hasil Aktivitas Angin (Landforms Aeolian Processes)
Setiap wilayah di permukaan bumi ini beranekaragam mulai dari bentuk, kondisi iklim, jenis tumbuhan dan lain sebagainya. Permukaan bumi dihiasi berbagai morfologi yang unik. Salah satu agen atau tenaga yang membentuk morfologi tersebut adalah angin. Wilayah yang curah hujannya kecil umumnya jarang ditumbuhi tanaman sehingga tanah dan batuan yang terdapat di wilayah tersebut dapat tersingkap kemudian ter-erosi oleh tenaga angin. Angin yang sangat kuat dapat meng-erosi dan mengangkut sedimen lebih banyak. Pasir halus dapat bergerak hingga ratusan kilometer oleh bantuan angin. Morfologi yang dikontrol oleh aktivitas angin diantaranya adalah Sand Dunes, Arroyos, Loess, Scree, Pediment, Mushroom Stones dan Inselbergs.
Mekanisme Erosi Angin |
Sand dunes adalah bentang alam yang berbentuk pasir berpola parabolik (kubah), elipsoid atau bulan sabit (barchan) hasil pengendapan partikel pasir oleh angin.
Sand dune Parang Tritis |
Arroyos adalah bentang alam yang terbentuk akibat aliran air hujan yang mengisi bagian parit dan bukit yang berada di daerah kering (arid).
Arroyos |
Loess adalah bentang alam yang berbentuk dataran yang merupakan hasil endapan material berbutir halus oleh angin.
Loess Tengger |
Scree adalah bentang alam hasil pengikisan angin yang diendapkan di daerah kaki lereng.
Scree |
Pediment adalah bentang alam berbentuk dataran landai yang tersusun atas endapan dari bukit-bukit disekitarnya.
Pediment |
Mushroom stones adalah batu yang berbentuk seperti jamur di daerah kering yang dibentuk dari erosi angin.
Mushroom Stone |
Inselberg adalah bukit yang memanjang di daerah kering dan berasal dari sisa erosi angin.
Inselberg |
Itulah sedikit informasi mengenai bentangalam yang berasal dari pengerjaan angin. Semoga bermanfaat.
Sumber:
Djauhari Noor. 2006. Geomorfologi.
Gambar:
Sumber https://geograph88.blogspot.com/
Belum ada Komentar untuk "Morfologi Hasil Aktivitas Angin (Landforms Aeolian Processes)"
Posting Komentar