KEDUSTAAN Terhadap Foto Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab RA

Oleh : Abdullah Ibn Adam

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS. Al-Hujurat: 6)

Memang sudah menjadi warisan dari masa ke masa dari ahlul bathil adalah berdusta untuk menjatuhkan ahlul haq. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh "mereka" terhadap Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab, yang sangat mereka benci bahkan lebih dari yahudi.

Salah satu dari kedustaan yang mereka lakukan adalah menisbatkan sebuah foto kepada Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab, yang mungkin dari kita sering melihatnya dengan judul “Konspirasi Ibnu Abd Wahab Bersama Agen Inggris” atau “Sejarah hitam : PERSAHABATAN KAUM WAHABI DENGAN PEMERINTAH INGGRIS” atau judul-judul lain yang semisal.

Mari kita lihat siapa yang ada di foto-foto tersebut versi "mereka" dan syi’ah :

1. Dua orang paling kanan adalah “Muhammad bin Abdul Wahhab dan Jenderal Inggris Sir Percy Cox”
[ ]

4. Gambar paling kanan adalah Syaikh Abdul Hamid bin Badis, seorang ulama yang berjihad di bidang media dan juga dituduhi sebagai Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab.
[http://en.wikipedia.org/wiki/Abdelhamid_Ben_Badis]

---

Berikut ini adalah penjelasan tentang foto tersebut yang saya bagi menjadi 2 bagian.

BAGIAN PERTAMA
Tentang kapan lahir dan wafatnya Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab dan Percy Cox.

Yang pertama adalah lahir dan wafatnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, bahkan saya ambil dari web-web "mereka" sendiri :

Lahir : 1703 M
Wafat : 1792 M
[http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab]

Lahir : 1701 M
Wafat : 1793 M
[http://kabarislam.wordpress.com/2012/03/03/muhammad-bin-abdul-wahhab/]

Lahir : 1701 M
Wafat : 1793 M
[kitab-kitab para ulama]

Terlepas dari beberapa perbedaan diatas, tidak ada perbedaan yg signifikan mengenai tahun kelahiran. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa beliau lahir pada tahun 1701 dan wafat pada tahun 1793.

Yang kedua adalah lahir dan wafatnya Percy Cox :

Lahir : 20 November 1864
Wafat : 20 February 1937
[http://en.wikipedia.org/wiki/Percy_Cox]

Lahir : 20 November 1864
Wafat : 20 February 1937
[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/141331/Sir-Percy-Cox]

Lahir : 20 November 1864
Wafat : 20 February 1937
[http://www.aim25.ac.uk/cgi-bin/vcdf/detail?coll_id=6402&inst_id=10&nv1=search&nv2]

Lahir : 20 November 1864
Wafat : 20 February 1937
[http://www.sant.ox.ac.uk/mec/MEChandlists/GB165-0341-Sir-Percy-Cox-Collection.pdf]

Dari beberapa sumber ini bisa kita simpulkan bahwa Sir Percy Cox lahir pada tahun 1864 dan wafat pada tahun 1937.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab sudah wafat (yaitu pada tahun 1793) sebelum Percy Cox lahir (yaitu pada tahun 1864), bahkan tahunnya selisih jauh sekali. Sehingga mustahil orang yang belum lahir bisa berfoto dengan orang yang sudah dewasa, atau orang yang sudah wafat bisa berfoto dengan orang yang masih hidup.

BAGIAN KEDUA
Tentang kapan ditemukannya pertama kali fotografi, yaitu pada tahun 1822 oleh Joseph Nicéphore Niépce. Ketika dia membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825. [http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi]

Seperti inilah hasil foto pertama kali yang ditemukan >> [http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:View_from_the_Window_at_Le_Gras,_Joseph_Nicéphore_Niépce.jpg]

Dari penjelasan tersebut didapatkan bahwa fotografi ditemukan pada tahun 1822, sedangkan Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab meninggal pada tahun 1793. Sehingga mustahil beliau bisa berfoto sebelum fotografi belum ditemukan.

KESIMPULAN

1. Mustahil jika orang yang sudah lama meninggal bisa berfoto dengan orang yang belum lahir.
2. Mustahil juga jika orang bisa berfoto padahal fotografi belum ditemukan pada saat itu.

Namun semua ini akan percuma bagi "mereka", karena mereka selalu akan menolak penjelasan dari wahabi meskipun penjelasan itu benar, dan mereka akan selalu menerima penjelasan dari "mereka" meskipun penjelasan itu salah.

Wallohu a’lamu bish showab

Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/

Bagikan Artikel ini