Sejarah Pemurtadan (Kristenisasi) di Indonesia
BONGKAR PEMURTADAN - KRISTENISASI - ALIRAN SESAT
Dari markaz ad-Dakwah & Jihad Al-Muwahhidun Ahlussunnah & Maktabah Akhiy
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيمِ
Berdasarkan kutipan Lukman al-Hakim dari buku Sejarah Gereja Katolik di Indonesia, permulaan perkembangan agama Kristen di Indonesia sebagaimana ditunjukkan oleh Y Bakker terjadi pada pertengahan abad ke-7 dengan didirikannya episkopat Syria di Sumatra. Tetapi hasil krsitenisasi mulai tampak sejak dilakukannya secara gencar oleh orang-orang Portugis, terutama di Maluku pada abad ke-16. Setelah itu, Organisasi dagang Belanda (VOC) yang didirikan pada tanggal 1602 memang tidak memiliki nuansa politik yang berusaha menciderai Islam. Namun ketika diminta untuk menyebarkan nilai-nilai Kristen di tanah jajahan, maka tidak ada cara lain kecuali mengikuti cara yang telah diperaktekkan oleh Portugis sebelumnya berupa pemaksaan.Baca Juga
Berbeda dengan di atas, terdapat analisa lain yang menganggap bahwa orang Kristen pertama yang sampai ke Nusantara adalah pada abad 12 masehi. Yang mana, ia singgah di Sumatra Utara. Setelah itu missionaris yang bernama Fransiskan Ordorikus menyusul dan berusaha mengelilingi pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Kemudian datang setelahnya missionaris Katolik yang sangat mashur yang bernama Fransiskus Oksafiarus pada tahun 1546 masehi. Ia memulai missinya di Ambon kemudian memperluasnya hingga mencakup Maluku Utara. Kemudian setelahnya datanglah orang-orang Belanda yang beragama Protestan ke pulau ini dan berusah menyaingi penganut Katolik. Namun kemudian perkembangan agama Protestan banyak terjadi di Nusa Tenggara Timur. Hal ini terjadi pada abad ke-17 hingga abad ke-18 masehi. Pada tahun 1904 M tibalah Fan Leis ke Yogyakarta dan berusaha mendirikan sekolah Kanisius yang berpusat di da’erah Muntilan dan Mendut.
Keterkaitan antara kolonialisme dengan kristenisasi sebetulnya sangat sulit untuk dinafikan. Namun demikian tokoh-tokoh Kristen di Indonesia seperti TB Simatupang biasanya tidak setuju tentang adanya keterkaitan tersebut. Mereka menganggap bahwa misionaris sema sekali tidak terkait dengan ambisi duniawi para kolonialis. Penyebaran Kristen lebih disebabkan oleh kuasa Alkitab dan bukan semata-mata disebabkan oleh orang-orang Kristen. Namun anggapan semcam itu sulit diterima mengingat fakta-fakta sejarah bantuan dan sikap politik kaum kolonialis terhadap misi Kristen sangatlah nyata.
Setelah Indonesia Merdeka, Indonesia menjadi sasaran misi Kristen dari segenap penjuru dunia. Beragam media digunakan seperti film, kaset, buku-buku, kapal-kapal penginjil yang mengitari pantai-pantai dan kepulauan seperti Lombok, Sumbawa, Sulawesi dan Kalimantan. Di daerah luar Jawa seperti NTT dan Kalimantan misi Kristen telah memiliki pemancar radio dan pesawat terbang cesna. Bahkan pada wilayah-wilayah tertentu , mereka mendirikan landasan pesawat khusus dengan izin dari Depertemen Perhubungan.
Mari sama-sama kita bongkar dan cegah aksi pemurtadan, kristenisasi, aliran sesat dan pendangkalan aqidah. Dengan cara menyebarkan artikel ini ke sahabat-sahabat anda sebagai bentuk Jihad untuk menggagalkan misi-misi mereka (missionaris). Dan juga bentuk Jihad yang dapat anda lakukan adalah dengan cara memberikan informasi-informasi, kabar, dan artkel seputar misi-misi pemurtadan (kristenisasi) ataupun aliran sesat (pendangkalan aqidah) dengan menge-post di halaman ini [Maktabah Akhiy ] atau mengirim e-mail kepada kami di akhiyzulfan.a@gmail.com. terimakasih, dan semoga aksi jihad yang sederhana ini dapat mengubah dunia, amin.
Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Pemurtadan (Kristenisasi) di Indonesia"
Posting Komentar